Kabar24.id - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menunjukkan langkah nyata dalam menjalankan misi lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi warga. Di bawah naungan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali, perusahaan ini melakukan transformasi kawasan mangrove di Batu Lumbang, Denpasar, menjadi destinasi wisata ramah lingkungan.
Dengan menggandeng masyarakat setempat, proyek ini tidak hanya menekankan aspek konservasi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.
Melalui konservasi ekosistem mangrove, wilayah ini kini menawarkan wisata edukasi, produk kerajinan, hingga makanan khas hasil laut yang mendukung peningkatan pendapatan warga.
Baca Juga: Keajaiban Jampit: Desa Kolonial Tahun 1927 yang Masih Berdetak di Tengah Pegunungan Jawa Timur
Sekretaris Perusahaan PLN Indonesia Power, Agung Siswanto, menekankan bahwa inisiatif ini merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan yang terintegrasi dengan strategi keberlanjutan lingkungan dan sosial.
"Konservasi mangrove Batu Lumbang adalah contoh nyata bagaimana program tanggung jawab sosial dan lingkungan tidak hanya menjaga ekosistem, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kami ingin memastikan bahwa kehadiran PLN Indonesia Power membawa nilai lebih, khususnya di Pulau Dewata yang mengedepankan keseimbangan antara alam, budaya, dan pembangunan,” ujarnya pada Jumat, 4 Juli 2025.
Agung menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat menjadi aspek penting dalam keberhasilan program ini. Dengan melibatkan warga sebagai pengelola, mereka berperan aktif menjaga lingkungan sekaligus mengembangkan potensi wisata.
"Kami yakin bahwa program ini turut mendorong ekonomi kerakyatan dan mendukung kebangkitan sektor pariwisata yang berkelanjutan di Bali,” imbuhnya.
Batu Lumbang kini dikelola oleh kelompok masyarakat lokal yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan serta bantuan dari PLN IP, baik dalam bentuk sarana prasarana maupun strategi promosi.
Masyarakat berhasil mengelola wisata berbasis alam, menciptakan produk UMKM, dan menjual paket wisata edukatif yang digemari wisatawan.
I Wayan Kona Antara, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) setempat, mengakui bahwa kolaborasi dengan PLN IP membawa perubahan signifikan pada kehidupan ekonomi warga pesisir.
Menurutnya, perbaikan kondisi mangrove berdampak langsung terhadap peningkatan populasi hewan laut seperti ikan dan kepiting. Hal ini menjadi sumber pendapatan utama bagi para nelayan di sekitar wilayah tersebut.
Artikel Terkait
Terungkap! Modus Love Scamming Rugikan Korban Rp423 Juta
Menteri UMKM Maman Abdurrahman Langsung Datangi KPK Untuk Bela Istrinya yang Diduga Plesiran ke Istanbul-Milan Pakai Uang Negara
Menteri UMKM Maman Abdurrahman Bantah Edarkan Surat Berkop Kementerian UMKM Untuk Memintakan Fasilitas Istrinya ke Beberapa Kedutaan di Luar Negeri
Keajaiban Jampit: Desa Kolonial Tahun 1927 yang Masih Berdetak di Tengah Pegunungan Jawa Timur