• Minggu, 21 Desember 2025

Keajaiban Jampit: Desa Kolonial Tahun 1927 yang Masih Berdetak di Tengah Pegunungan Jawa Timur

.
- Sabtu, 5 Juli 2025 | 10:23 WIB
Desa Jampit (Foto FB Good News from Indonesia)
Desa Jampit (Foto FB Good News from Indonesia)

Kabar24.id - Di jantung alam pegunungan Kabupaten Bondowoso, tersembunyi sebuah desa yang telah berdiri hampir satu abad lamanya. Namanya Desa Jampit, sebuah pemukiman kuno yang dibangun sejak tahun 1927, tepat di pelukan Gunung Raung dan Gunung Ijen yang megah.

Desa ini dulunya menjadi bagian dari Afdeling Jampit, sebuah kompleks perkebunan kopi milik kolonial Belanda yang terkenal akan produksi kopi arabika berkualitas tinggi. Keberadaannya tak hanya berfungsi sebagai pusat pertanian kala itu, namun juga meninggalkan warisan bangunan bergaya kolonial yang masih bertahan hingga kini.

Lokasi desa ini berada di Kecamatan Ijen, kawasan yang masih menyimpan keasrian alam bak lukisan hidup. Rumah-rumah tua bergaya Eropa, jalan setapak yang sepi, hingga pepohonan tinggi menjadikan suasana desa begitu menenangkan.

Baca Juga: Menteri UMKM Maman Abdurrahman Bantah Edarkan Surat Berkop Kementerian UMKM Untuk Memintakan Fasilitas Istrinya ke Beberapa Kedutaan di Luar Negeri

“Berjalan di Desa Jampit seakan membawa kita mundur ke masa lalu, di mana suasana tenang dan udara bersih masih mendominasi kehidupan sehari-hari,” kesan ini kerap diungkapkan oleh para pelancong.

Masyarakat Desa Jampit hidup berdampingan dengan alam. Tanah yang subur memungkinkan mereka bertani kopi, sayuran, dan hasil bumi lainnya secara turun-temurun. Pagi hari di desa ini menghadirkan kabut yang menyelimuti perbukitan, sementara matahari perlahan membangunkan pepohonan dan bangunan tua yang berdiri kokoh.

Menariknya, desa ini masih dihuni oleh keturunan para pekerja perkebunan dari era Hindia Belanda. Mereka menjaga bangunan bersejarah seperti kantor kolonial, rumah dinas, dan gudang kopi yang kini menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah daerah ini.

Baca Juga: Menteri UMKM Maman Abdurrahman Langsung Datangi KPK Untuk Bela Istrinya yang Diduga Plesiran ke Istanbul-Milan Pakai Uang Negara

Afdeling Jampit dikenal dunia sebagai penghasil kopi arabika terbaik. Para pecinta kopi dari berbagai negara kerap datang langsung ke sini demi merasakan aroma dan rasa otentik dari kebun aslinya.

Dengan ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut, suhu sejuk sepanjang tahun menjadi nilai tambah bagi siapa pun yang ingin berlibur atau menetap sejenak. Tak heran, Jampit kerap menjadi lokasi pelesir pilihan fotografer, penulis, hingga wisatawan mancanegara.

Suasana damai yang hanya ditemani suara angin dan kicauan burung membuat tempat ini cocok bagi pencari ketenangan dan inspirasi batin. Kehidupan sederhana penduduknya dan keramahan yang tulus menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong.

Baca Juga: Terungkap! Modus Love Scamming Rugikan Korban Rp423 Juta

Desa ini juga menjadi gerbang alami menuju Kawah Ijen, destinasi unggulan Jawa Timur yang dikenal dengan api biru fenomenalnya. Banyak wisatawan memulai perjalanan mereka dari Jampit sebelum mendaki ke kawah.

Tidak hanya kaya secara visual, Jampit juga merupakan pusat nilai sejarah dan budaya lokal yang masih hidup. Sentuhan arsitektur kolonial yang menyatu dengan lanskap tropis menciptakan keharmonisan yang jarang ditemukan di tempat lain.

Halaman:

Editor: Nurul Sakinah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X