Kabar24.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding buka suara mengenai kontroversi akibat pernyataannya sendiri.
Karding menjadi sorotan karena pernyataannya saat mengisi acara peresmian Migrant Center di Gedung Prof Soedarto, Universitas Diponegoro (Undip), Semarang pada Kamis, 26 Juni 2025 lalu.
Saat itu, Karding menyarankan agar Warga Negara Indonesia (WNI) untuk mempertimbangkan rencana bekerja di luar negeri.
“Di Jateng ada (hampir) 1 juta (pengangguran) yang belum terserap, anda (mahasiswa) calon (tenaga kerja) yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri,” ujarnya saat itu.
Baca Juga: Ribuan Warga Saksikan Keboan Aliyan, Tradisi Budaya yang Hidupkan Semangat Kolektif Osing
Karding kemudian memberikan klarifikasi bahwa pernyataannya itu telah disalahartikan, membuatnya seolah-olah ‘mengusir’ para WNI agar bekerja di luar negeri.
Selain itu juga muncul anggapan publik bahwa pemerintah gagal memberikan lapangan kerja di dalam negeri.
Karding mengklarifikasi dengan mengatakan bahwa saat ini ada pilihan untuk bisa bekerja di dalam maupun di luar negeri.
Ia lantas membeberkan tugasnya terhadap para pekerja WNI yang berada di luar negeri.
“Saya sebagai menteri ada dua tugasnya dari Pak Prabowo ya, satu melindungi pekerja migran yang ada di luar negeri dari kekerasan, eksploitasi, dan juga human trafficking atau TPPO,” ujar Karding dalam keterangan pers di Jakarta pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Baca Juga: Soal Kondisi Wajah Jokowi, Richard Lee Ikut Buka Suara, Beri Komentar Begini
Artikel Terkait
Rencana Penutupan Total Jalur Gumitir, Warga Kalibaru ke Jember Terpaksa Putar Arah Lewat Situbondo, Perlu 5 jam Perjalanan, tempuh Jarak 224 KM
Ribuan Warga Saksikan Keboan Aliyan, Tradisi Budaya yang Hidupkan Semangat Kolektif Osing
Momen Seskab Teddy Pantau Proses Pembangunan Sekolah Rakyat, Sempatkan Waktu Berdialog dengan Orang Tua Calon Siswa