• Minggu, 21 Desember 2025

Ribuan Warga Saksikan Keboan Aliyan, Tradisi Budaya yang Hidupkan Semangat Kolektif Osing

.
- Minggu, 29 Juni 2025 | 22:58 WIB

Kabar24.id - Desa Aliyan di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kembali dipenuhi ribuan pengunjung pada Minggu (29/6/2025) yang ingin menyaksikan langsung prosesi adat Keboan Aliyan.

Tradisi budaya ini digelar rutin setiap bulan Suro oleh masyarakat Osing sebagai bagian dari warisan leluhur yang sarat nilai spiritual dan agraris.

Hujan yang mengguyur tidak mengurangi antusiasme warga maupun pelancong. Lapangan Desa Aliyan tetap ramai, sisi kanan dan kiri penuh oleh penonton yang menyaksikan keunikan pertunjukan kebo-keboan, yang telah dikenal hingga ke luar negeri.

Baca Juga: Rencana Penutupan Total Jalur Gumitir, Warga Kalibaru ke Jember Terpaksa Putar Arah Lewat Situbondo, Perlu 5 jam Perjalanan, tempuh Jarak 224 KM

Ritual ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas panen serta menjadi doa agar hasil pertanian berikutnya semakin melimpah. Dalam prosesi tersebut, peserta kerasukan akan bertingkah seperti kerbau—berjalan membungkuk, menyusuri lumpur, serta menabur benih padi layaknya seorang petani sejati.

“Tradisi ini sudah turun temurun sejak ratusan tahun. Sebagai bentuk ungkapan syukur kami atas hasil panen yang diberikan Allah SWT, sekaligus tolak balak dan memohon agar hasil panen berikutnya lebih melimpah,” jelas Agus Robani Yusuf, Kepala Desa Aliyan.

Rangkaian kegiatan dimulai dari doa bersama dan ider bumi, yaitu tradisi mengelilingi desa untuk memohon keselamatan dan menolak bala dari empat arah mata angin. Kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan oleh warga yang telah kerasukan.

Baca Juga: Viral Sopir Bajaj Beri Rokok ke Petugas Derek, Kadishub DKI: Jika Terbukti Pungli, Langsung Saya Berhentikan

Dua rombongan terbentuk dalam prosesi ini. Dari sisi timur, peserta berasal dari Dusun Krajan, Cempokosari, Bolot, dan Temurejo. Sedangkan dari arah barat, berasal dari Dusun Sukodono dan Kedawung. Kedua rombongan ini mempertontonkan gerakan khas kebo-keboan yang sangat memukau.

Aleksei, turis asal Rusia yang hadir bersama pasangannya, mengaku terpesona. “Ini pertama kalinya saya ke sini, diberitahu teman saya yang menyukai budaya Indonesia. (Ritual keboan) ini sangat menarik bagi saya. Budayanya berbeda dan saya suka cara warga menjaga tradisi selama ratusan tahun. Saya bangga bisa ke sini,” katanya.

Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, memberikan apresiasi besar terhadap masyarakat Desa Aliyan atas pelestarian budaya ini. Ia menyebut Keboan Aliyan sebagai simbol semangat gotong royong dan potensi wisata yang perlu terus dikembangkan.

Baca Juga: Duh!! Oknum Guru Ngaji di Tebet Diduga Cabuli 10 Santri, Polisi: Korban Bisa Bertambah

“Tradisi seperti ini sangat penting untuk dilestarikan. Selain menjaga warisan budaya, juga bisa menjadi daya tarik wisata yang memberi dampak ekonomi bagi masyarakat,” ungkap Mujiono.

Sejak Jumat (27/6/2025), berbagai kegiatan pendukung seperti bazar UMKM, pertunjukan seni, dan lomba-lomba rakyat turut memeriahkan rangkaian acara Keboan Aliyan.

Halaman:

Editor: Nurul Sakinah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X