Kabar24.id - Ketegangan kembali meningkat di kawasan Timur Tengah setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengeluarkan perintah serangan besar-besaran ke pusat kota Teheran, Iran, pada Selasa, 24 Juni 2025.
Langkah Katz ini diambil hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan secara resmi oleh kedua negara yang tengah bertikai di kawasan Timur Tengah itu.
Baca Juga: Danantara Suntik Rp6,65 Triliun ke Garuda, Dorong Transformasi Menuju Maskapai Dunia
Dilansir dari Reuters, Katz menuduh Iran melanggar kesepakatan gencatan senjata yang baru saja diberlakukan pada Selasa, 24 Juni 2025. Tuduhan itu dilontarkan setelah Israel mendeteksi adanya serangan rudal yang diduga berasal dari wilayah Iran.
"Dua rudal terdeteksi ditembakkan dari Iran, dan rudal itu berhasil dicegah," ungkap Katz melalui pernyataan resmi militernya kepada media lokal di Israel, pada Selasa, 24 Juni 2025.
Serangan itu memicu respons keras dari pemerintah Israel yang menilai, Iran telah mencederai semangat perdamaian melalui gencatan senjata.
Menhan Israel menyatakan pihaknya kini telah menginstruksikan pasukan pertahanan untuk melakukan serangan intensitas tinggi langsung ke jantung ibu kota Iran, yakni Teheran.
Baca Juga: Ustaz Khalid Basalamah Diperiksa KPK, Diduga Terkait Korupsi Kuota Haji Kemenag
Katz juga mengklaim, serangan ini disebut sebagai bentuk pembalasan terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Iran.
Sebelumnya, Al Jazeera melaporkan gencatan senjata Israel dan Iran diumumkan langsung oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump melalui media sosial pribadinya.
"Gencatan senjata kini berlaku. Tolong jangan dilanggar," tulis Trump dalam unggahan di platform Truth Social, pada Selasa, 24 Juni 2025.
Artikel Terkait
Dampak Konflik Iran-Israel Kian Melebar, Rosan Roeslani Klaim Arus Investasi Asing ke RI Belum Terganggu
Komdigi Kembangkan Ekosistem Startup dan Game Lokal Lewat Talenta Digital Muda
Danantara Suntik Rp6,65 Triliun ke Garuda, Dorong Transformasi Menuju Maskapai Dunia