• Senin, 22 Desember 2025

Harus Menunggu Hasil Pantauan Hilal dari Aceh, Kemenag Beberkan Alasan Keterlambatan Pengumuman Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1446 Hijriah

.
- Sabtu, 1 Maret 2025 | 13:21 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat sedang mengumumkan hasil sidang isbat awal Ramadhan pada Jumat, 28 Februari 2025. (Instagram/bimasislam)
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat sedang mengumumkan hasil sidang isbat awal Ramadhan pada Jumat, 28 Februari 2025. (Instagram/bimasislam)

Alasan Kemenag Terlambat Mengumumkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan jika keterlambatan pengumuman hasil sidang isbat karena harus menunggu hasil pemantauan hilal di Aceh.

“Kami sampaikan bahwa agak sedikit mundur menyampaikan penyampaian ini karena kami harus menunggu wilayah yang paling barat di Aceh,” ujar Nasaruddin dalam konferensi pers sidang isbat di kantor Kemenag Jakarta pada Jumat, 28 Februari 2025.

 

“Sesuai dengan kondisi obyektif hilal pada malam hari ini memang dari Indonesia bagian timur, tengah, sampai bagian barat, di ekor pulau Jawa itu tidak dimungkinkan untuk bisa menyaksikan hilal,” katanya

Karena itu, Aceh sebagai wilayah yang paling barat di Indonesia juga harus ditunggu hasil laporan hilalnya

“Sesuai dengan laporan tadi, ketinggian hilal di seluruh Indonesia itu antara 3 derajat 5,91 menit hingga 4 derajat 40,96 menit dengan sudut elongasi 4 derajat 47,3 menit hingga 6 derajat 24,14 menit,” jelas Nasaruddin.

Baca Juga: PT Pindad Luncurkan Maung Versi Sipil, Tangguh dan Nyaman

“Ditemukan hilal di provinsi paling barat di Aceh, sudah disumpah oleh hakim, sehingga dua orang yang menyaksikan ditambah dengan pengukuhan oleh hakim agama setempat maka diputuskan bahwa 1 Ramadhan ditetapkan Insya Allah 1 Maret 2025,” terang Nasaruddin lagi.

Pemantauan Hilal di 125 Titik di Seluruh Indonesia

Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya kemudian menjelaskan tentang bagaimana proses untuk melihat hilal sebagai awal Ramadhan.

Cecep mengumumkan jika ada 125 titik pemantauan hilal di seluruh Indonesia.

Dalam pemaparannya, pemerintah menggunakan metode rukyat dan hisab dalam pemantauan hilal ini.

Hisab berarti informatif, sedangkan kedudukan rukyat sebagai konfirmasi dari hisab tersebut.

Awal Puasa Ramadhan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X