• Senin, 22 Desember 2025

Artificial Intelegent: Apa Itu Deepfake dan Bagaimana Cara Kerjanya

.
- Senin, 16 Juni 2025 | 16:08 WIB
Deepfake
Deepfake

Deepfake juga sering dikaitkan dengan konten pornografi non-konsensual. Banyak kasus di mana wajah selebriti atau orang biasa ditempelkan ke tubuh orang lain dalam video tidak senonoh.

Baca Juga: KBRI Teheran Minta WNI di Iran Waspada dan Hindari Daerah Rawan Gara-gara Gempuran Militer Israel

Konten semacam ini jelas melanggar privasi dan merugikan korban baik secara psikologis maupun sosial.

Selain itu deepfake dapat menjadi ancaman dalam bidang keamanan siber. Deepfake suara misalnya dapat digunakan untuk menipu sistem verifikasi suara di lembaga keuangan.

Seseorang bisa memalsukan suara atasan untuk menginstruksikan transfer dana secara ilegal.

Ancaman semacam ini membuat perusahaan harus meningkatkan sistem keamanan mereka untuk mengantisipasi teknologi deepfake.

Berbagai negara kini mulai menyusun regulasi untuk mengendalikan penyalahgunaan deepfake.

Beberapa platform media sosial juga telah mengembangkan teknologi pendeteksi deepfake untuk mengurangi penyebaran konten palsu.

Teknologi pendeteksi ini menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis anomali pada video seperti pergerakan mata atau ekspresi wajah yang tidak natural.

Masyarakat juga diimbau untuk lebih kritis saat menerima informasi dalam bentuk video atau suara. Tidak semua yang terlihat nyata di dunia digital benar-benar sesuai kenyataan.

Dengan memahami apa itu deepfake dan bagaimana cara kerjanya kita dapat lebih waspada terhadap potensi manipulasi.

Untuk membuat deepfake seseorang biasanya membutuhkan perangkat lunak khusus. Ada berbagai software open source yang tersedia di internet dan dapat digunakan untuk membuat deepfake secara gratis.

Namun proses pembuatan deepfake yang realistis tetap memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi tinggi seperti komputer dengan kartu grafis canggih.

Hal ini karena proses pelatihan model deep learning membutuhkan daya komputasi yang besar.

Deepfake terus berkembang seiring majunya teknologi kecerdasan buatan. Para peneliti kini juga mengembangkan deepfake positif seperti untuk bidang pendidikan dan kesehatan.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X