Kabar24.id - Dikutip dari beberapa situs, Deepfake adalah istilah yang semakin populer dalam dunia teknologi digital Artificial Intelegent.
Deepfake merujuk pada teknologi yang menggunakan Artificial Intelegent (kecerdasan buatan) untuk memanipulasi video gambar atau suara sehingga menyerupai orang lain.
Baca Juga: Bangkitkan Tradisi Jawa Lewat Layar: Disbudpar Banyuwangi Ajak Generasi Muda Kenali Mayang Sari
Teknologi ini mampu menghasilkan konten yang tampak nyata padahal sebenarnya palsu. Istilah deepfake berasal dari gabungan kata deep learning dan fake.
Deepfake mulai dikenal luas sekitar tahun 2017 ketika muncul berbagai video manipulasi wajah selebriti di internet.
Baca Juga: Download Lagu Terbaru 2025 Mudah dan Cepat, Bisa Hemat Paket Data, Begini Caranya
Seiring perkembangan teknologi deep learning pembuatan deepfake kini menjadi semakin mudah bahkan oleh orang awam.
Inilah yang membuat deepfake mendapat sorotan dari berbagai pihak terutama terkait risiko penyalahgunaan.
Baca Juga: Cara Cek Monetisasi Sebuah Channel di YouTube Update Terbaru 2025
Deepfake bekerja dengan menggunakan algoritma deep learning untuk mempelajari pola wajah suara atau gerakan seseorang.
Algoritma ini dilatih menggunakan kumpulan data berupa foto video atau rekaman suara dari target. Semakin banyak data yang digunakan semakin realistis hasil deepfake yang dihasilkan.
Baca Juga: Cara Mudah dan Cepat Download Lagu Terbaru 2025 di Stafaband-76.com
Proses ini biasanya melibatkan teknik bernama autoencoder dan generative adversarial network atau GAN.
Autoencoder bertugas memadatkan gambar wajah menjadi representasi sederhana lalu mengembalikannya ke bentuk aslinya.
Artikel Terkait
Lonjakan Pengguna AI, ChatGPT Geser Twitter dan WhatsApp di Daftar Website Terpopuler Dunia
Resmi Meluncur! Infinix XPAD GT, Tablet Gaming AI Snapdragon 888 untuk Push Rank Tanpa Batas
OPPO Perkenalkan ColorOS 14, Revolusi Sistem Cerdas Berbasis AI untuk Pengguna di Indonesia