• Minggu, 21 Desember 2025

KBRI Teheran Minta WNI di Iran Waspada dan Hindari Daerah Rawan Gara-gara Gempuran Militer Israel

.
- Jumat, 13 Juni 2025 | 16:26 WIB
Ilustrasi ledakan nuklir di area pemukiman warga. (Unsplash.com / Mohammed Ibrahim)
Ilustrasi ledakan nuklir di area pemukiman warga. (Unsplash.com / Mohammed Ibrahim)

 

Kabar24.id - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Iran untuk selalu waspada pasca-serangan militer Israel ke Iran.

Gempuran itu terjadi pada Jumat, 13 Juni 2025.

Imbauan KBRI Teheran muncul setelah mereka mencermati perkembangan dinamika di kawasan rawan konflik militer Iran melawan Israel.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat Lagi, IFG Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan dan Perkuat Perlindungan Diri Lewat Asuransi Kesehatan

"KBRI Tehran mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berada di Republik Islam Iran untuk meningkatkan kewaspadaan, dan menjaga keselamatan diri sendiri dan keluarga dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari," demikian pernyataan resmi KBRI pada Jumat, 13 Juni 2025.

Warga Indonesia juga diminta untuk menyimpan barang dan dokumen berharga pada tempat yang aman, memastikan sudah memproses lapor diri kepada KBRI Tehran, serta memantau situasi terkini.

Baca Juga: Banyuwangi Torehkan Surplus Beras Ratusan Ribu Ton, Dorong Target Swasembada Pangan 2025

"Mencermati perkembangan situasi keamanan setempat dengan memantau media massa dan sumber informasi resmi serta senantiasa menaati imbauan keamanan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait," lanjut KBRI.

Dilansir dari Reuters, militer Israel diketahui menargetkan fasilitas nuklir di Iran, termasuk program senjata nuklir, program persenjataan rudal balistik, hingga ilmuwan nuklir.

Baca Juga: Kemlu Katakan Tak Ada WNI saat Insiden Pesawat Air India yang Jatuh di Ahmedabad

Fasilitas utama nuklir Iran di kawasan Natanz juga diserang berkali-kali pada hari yang sama. Beredar pula sejumlah video yang menunjukan asap hitam mengepul dari area tersebut.

Terkonfirmasi, korban tewas yang berasal dari otoritas militer Iran pasca-gempuran militer Israel, di antaranya komandan IRGC Hossein Salami, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri, dan ilmuwan nuklir senior.

Hingga kini, komunitas internasional termasuk Indonesia ramai-ramai mengecam Israel. RI menyebut tindakan pasukan Zionis merupakan pelanggaran hukum dan melemahkan dasar-dasar hukum internasional.***

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X