Kabar24.id - Dwi Citra Weni, yang lebih dikenal sebagai Wenny Myzon, kembali mencuri perhatian publik. Mantan pegawai PT Timah Tbk ini sebelumnya dipecat akibat unggahannya yang menghina pekerja honorer dan pengguna BPJS Kesehatan.
Kini, ia membuat pernyataan kontroversial terkait dugaan korupsi yang melibatkan petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di PT Timah Tbk.
Baca Juga: Imbas Anggaran, Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hanya 30 Per Hari
Melalui akun TikTok pribadinya, @wennymyzon1, pada Jumat 7 Februari 2025, Wenny mengklaim bahwa salah satu petinggi BUMN yang berusaha menyingkirkannya justru terlibat dalam praktik korupsi.
"Cie-cie berusaha banget menumbangkan saya, dari membayar wartawan buat berita menggiring opini 'hororer' menjadi 'honorer', dan sekarang ketahuan deh nge-up ke Lamtur," tulisnya.
Sindiran Soal Koneksi di KPK dan Barang Mewah
Wenny menuduh petinggi BUMN tersebut melakukan berbagai cara untuk menutupi praktik korupsi, termasuk mengklaim bahwa barang-barang mewah seperti tas dan sepatu bermerek yang dimilikinya adalah produk KW (tiruan) demi menghindari pemeriksaan.
"Nanti video sepatu, tas yang katanya KW saya post gimana? Ups, lupa punya saudara di KPK ya. Gapapa, setidaknya masyarakat tau kalau selama ini dikibul," lanjutnya.
Ia juga menyinggung sumber korupsi yang diduga berasal dari proyek pengadaan.
"Kalau aku hina-hina gini nggak pernah ngibul orang, apalagi makan duit-duit proyek pengadaan," tambahnya.
Selain itu, Wenny menyoroti dugaan mark up dalam pembelian nasi kotak.
Baca Juga: Kalender Lengkap Februari 2025: Weton Tanggal 9 Februari 2025 Minggu Pahing
Artikel Terkait
Warga Probolinggo yang Terdampak Banjir Bandang Mendapat Bantuan
Usa Dipecat Semakin Menjadi, Ini Fakta Citra Weni, Pegawai PT Timah yang Viral karena Ejek Honorer yang Pakai BPJS
MUI Haramkan Orang Kaya Pakai Gas Melon, Nah Lhoo...
CEO Promedia Ungkap Hari Pers Nasional Jadi Momen Penting Menghargai Dedikasi dan Kerja Keras Para Jurnalis di Tanah Air
4 Kali Kelonggaran dari Panitia SNPMB untuk Sekolah Finaliasi PDSS, Mendiktisaintek Sebut Sebagai Upaya Beri Peluang untuk Siswa Eligible SNBP