ragam

Bahaya Tersembunyi Galon Tua: Ancaman Diam-Diam Bagi 111 Juta Penduduk Indonesia

Kamis, 19 Juni 2025 | 16:01 WIB
Bahaya Tersembunyi Galon Tua: Ancaman Diam-Diam Bagi 111 Juta Penduduk Indonesia. (foto: Istimewa)

Kabar24.id - Tahukah Anda bahwa galon air minum yang selama ini digunakan ulang tanpa Anda sadari bisa menjadi sumber pencemaran berbahaya bagi tubuh? Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) mengungkapkan sebuah kenyataan mengerikan bahwa galon lama atau galon lanjut usia—yang mereka sebut sebagai "ganula"—tidak memiliki masa kedaluwarsa resmi.

Padahal, ini adalah celah besar yang bisa berdampak fatal bagi kesehatan jutaan warga Indonesia.

Baca Juga: BTN Teken MoU KPR FLPP, Siap Realisasikan 220.000 Unit Rumah untuk Rakyat Tahun 2025

David Tobing, Ketua Komunitas Konsumen Indonesia, mengkritik keras lemahnya regulasi dalam industri air minum galon. “Barang konsumsi pasti ada batas pakainya. Tapi galon? Tidak dicantumkan sama sekali masa kedaluwarsanya,” ujarnya dengan nada prihatin.

Para pakar menyatakan bahwa galon yang bisa dipakai ulang idealnya hanya digunakan hingga 40 kali pakai, atau kira-kira selama satu tahun jika digunakan setiap minggu. Namun, kenyataan di lapangan sangat berbeda.

Baca Juga: Mengapa Logo Honda Motor dan Mobil Berbeda? Ini Sejarah dan Maknanya yang Jarang Diketahui

“Kami menemukan banyak galon beredar yang usianya lebih dari dua tahun. Ini jelas sudah termasuk ‘ganula’ dan seharusnya sudah pensiun!” ungkap David berdasarkan hasil investigasi KKI yang dilakukan di lima kota besar Indonesia.

Masalah terbesar dari penggunaan galon tua adalah kemampuannya melepaskan zat kimia berbahaya bernama Bisphenol A (BPA). BPA berasal dari bahan dasar plastik polikarbonat yang digunakan dalam produksi galon air. Semakin lama galon digunakan, semakin besar risiko pelepasan BPA ke dalam air minum yang kita konsumsi.

“Semakin tua galon, semakin tinggi potensi BPA-nya luruh ke air,” tegas David.

Baca Juga: Naikkan Status Siaga 1 Untuk WNI di Iran, Menlu Sugiono Sebut Israel Target Militer dan Sipil

Bahaya BPA tidak main-main. Zat ini dikenal sebagai pengganggu sistem endokrin yang bisa meniru hormon manusia, menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak, merusak sistem hormonal, dan bahkan meningkatkan risiko kanker pada orang dewasa.

"Bayangkan, 40 persen masyarakat Indonesia, atau sekitar 111 juta orang, mengonsumsi air dari galon. Artinya, mereka semua berpotensi terpapar BPA jika galonnya sudah kadaluarsa tapi tetap dipakai,” ujar David lagi.

Lebih mengejutkan lagi, data hasil investigasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2021 hingga 2022 menunjukkan bahwa paparan BPA di enam wilayah di Indonesia telah melampaui batas aman sebesar 0,6 bagian per juta (bpj).

Baca Juga: Naikkan Status Siaga 1 Untuk WNI di Iran, Menlu Sugiono Sebut Israel Target Militer dan Sipil

Halaman:

Tags

Terkini

Opini: Potensi Besar Gen Z Memimpin Perubahan Sistemik

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:04 WIB