Kabar24.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut atmosfer di Jember, Jawa Timur, labil hingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem.
Bahkan BMKG menyebut kondisi atmosfer tersebut meningkatkan potensi terbentuknya awan cumulonimbus (CB).
Awan jenis ini seringkali menjadi pemicu terjadinya cuaca ekstrem seperti kilat, petir, angin kencang, bahkan hujan es.
Baca Juga: Polisi Ungkap Indikasi Keberhasilan Pilkada Serentak 2024
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan perkembangan cuaca terkini.
Prakiraan cuaca di Jember itu berlaku dalam sepekan ke depan, yaitu 14 – 20 Oktober 2024.
“Awan konvektif seperti Cumulonimbus seringkali membawa cuaca ekstrem seperti kilat, petir, angin kencang, bahkan hujan es,” BMKG dalam rilisnya.
Baca Juga: Sederat Prestasi Jawa Timur Dibeber dalam Upacara Peringatan Hari Jadi ke-79
Menurut BMKG, secara umum kondisi cuaca di wilayah Jember cenderung terdapat labilitas kuat di atmosfer.
BMKG memprakirakan cuaca Jember di seminggu ke depan tampaknya cerah hingga berawan.
Potensi hujan ringan hingga sedang yang tidak merata di sebagian wilayah Jember secara local, menurut BMKG, perlu untuk diwaspadai.
Baca Juga: Camat Sukorambi Sebut Manasik Haji Cilik Sangat Berkesan dalam Peringatan HUT ke-79 RI
Pada awal bulan Oktober beberapa daerah mungkin masih dilanda kekeringan, terutama wilayah Jember bagian Selatan.
“Dalam beberapa hari terakhir, memang berbagai wilayah di Indonesia mengalami cuaca terik, yang merupakan ciri khas dari masa peralihan antara musim kemarau dan musim penghujan,” rilis BMKG.
Artikel Terkait
Camat Sukorambi Sebut Manasik Haji Cilik Sangat Berkesan dalam Peringatan HUT ke-79 RI
Sederat Prestasi Jawa Timur Dibeber dalam Upacara Peringatan Hari Jadi ke-79
Polisi Ungkap Indikasi Keberhasilan Pilkada Serentak 2024