Kabar24.id - Linimasa media sosial tengah diramaikan oleh pembahasan insiden ledakan bom rakitan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat, 7 November 2025.
Ledakan terjadi di area masjid sekolah saat kegiatan Salat Jumat berlangsung.
Baca Juga: Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia, Disalatkan di Masjid Asy Syarif
Berdasarkan keterangan awal, bom rakitan diduga dibawa oleh salah satu siswa sekolah tersebut.
Insiden ini menyebabkan kepanikan di lingkungan sekolah dan menimbulkan sejumlah korban luka.
Baca Juga: Ledakan Misterius di SMAN 72 Jakarta, Pakar Ingatkan Efek Gawai dan Konten Berisiko bagi Anak
Hingga Sabtu, 8 November 2025, Rumah Sakit Yarsi Jakarta Pusat telah menangani 15 korban ledakan.
Manajer Pelayanan Medis RS Yarsi, dr Irmadianti, menyebut sebagian besar korban mengalami gangguan pendengaran akibat efek suara ledakan.
Baca Juga: Santoso Kepala Kemenag Jember Miliki Puluhan Tanah di Jember, Total Kekayaan Capai Rp9,39 Miliar
Sebanyak 13 korban dirawat inap, sedangkan satu korban menjalani perawatan jalan.
“Saat ini kami menangani 15 korban. Sebanyak 13 korban mengalami gangguan pendengaran,” ujar Irmadianti kepada media, Sabtu, 8 November 2025.
Satu korban lainnya menjalani operasi darurat akibat luka bakar parah dan cedera di bagian perut.
“Satu korban mengalami gangguan berat sehingga harus segera dilakukan operasi emergensi,” jelasnya.
Irmadianti memastikan kondisi seluruh pasien stabil dan terus dalam pemantauan tim medis.