Kabar24.id - Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan dua strategi utama dalam memutus rantai kemiskinan, yakni melalui penguatan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Kebijakan ini menjadi fokus utama dalam rapat terbatas di Istana Negara Jakarta pada Rabu, 5 November 2025.
Baca Juga: Tahta Surakarta Tak Pernah Kosong, Putra Mahkota Hamangkunegoro Disumpah di Hadapan Jenazah Ayahanda
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, pemerintah berkomitmen mengatasi kemiskinan dengan pendekatan strategis yang menyentuh akar persoalan.
“Salah satu poin penting adalah menciptakan penanggulangan kemiskinan dengan cara memutus mata rantainya melalui dua skema strategi,” ujar Cak Imin.
Baca Juga: Longsor di Licin Putus Aliran Irigasi, 139 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen
Ia menjelaskan skema pertama adalah melalui penguatan sektor pendidikan yang diimplementasikan lewat pembangunan Sekolah Rakyat.
Pendidikan disebut menjadi bagian integral untuk mengatasi pengangguran dan tantangan dunia kerja masa depan.
Baca Juga: Harga iPhone November 2025 Turun Drastis, iPhone XR Jadi yang Termurah di Pasaran
“Pendidikan kita konsolidasikan untuk menjadi solusi, bukan sekadar formalitas,” ucapnya.
Skema kedua difokuskan pada pemberdayaan masyarakat dengan memperbanyak pelatihan dan pendidikan vokasi.
Langkah ini diharapkan mampu mempercepat penyerapan tenaga kerja dari kalangan alumni SMA dan SMK.
“Kita mendorong para alumni SMA dan SMK untuk bisa lebih cepat terserap di dunia kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” kata Cak Imin.
Pemerintah juga akan melibatkan berbagai balai pelatihan kerja milik pemerintah dan swasta untuk meningkatkan kompetensi calon pekerja.