news

Tahta Surakarta Tak Pernah Kosong, Putra Mahkota Hamangkunegoro Disumpah di Hadapan Jenazah Ayahanda

Rabu, 5 November 2025 | 15:37 WIB
Prosesi sakral sumpah Hamangkunegoro di hadapan jenazah ayahandanya menandai lahirnya Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIV. (Foto: Istimewa)

 

Kabar24.id - Takhta Kasunanan Surakarta Hadiningrat resmi terisi setelah Kanjeng Gusti Pangéran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram jumeneng sebagai Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIV.

Prosesi suci tersebut berlangsung khidmat di tengah suasana duka mendalam pasca wafatnya Pakoe Boewono XIII.

Baca Juga: Longsor di Licin Putus Aliran Irigasi, 139 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

Upacara dilakukan pada hari Rebo Legi, 14 Jumadilawal tahun Dal 1959 atau bertepatan dengan 5 November 2025 di dalam tembok Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Gema sumpah sakral menggema dari pelataran Sasana Sewaka, disaksikan keluarga besar keraton, abdi dalem, sentana, dan masyarakat Surakarta.

Baca Juga: Mobil Pertama Milik Sri Susuhunan Pakubuwono X Diduga Masih Tersimpan di Belanda

Putra mahkota dengan lantang mengucapkan ikrar kesetiaan untuk meneruskan takhta dan menjaga martabat Kasunanan Surakarta.

Dalam bahasa Jawa halus, ia menyampaikan sumpah yang diakhiri dengan gelar resmi sebagai Sampéyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakoe Boewono Patbelas.

Baca Juga: Tak Disangka, Sri Susuhunan Pakubuwono X, Pemilik Mobil Pertama di Indonesia

Pekik sumpah itu menjadi simbol bahwa tahta Karaton Kasunanan Surakarta tidak pernah kosong, bahkan di tengah suasana duka.

Sumpah yang diucapkan di hadapan jenazah ayahandanya menjadi perwujudan adat yang diwariskan turun-temurun sejak masa raja-raja Mataram.

Tradisi hanglintir kaprabon, atau pengambilan tahta di hadapan jenazah raja sebelumnya, kembali dilakukan sebagai tanda kesinambungan kekuasaan dan keluhuran adat Jawa.

Prosesi ini bukan hanya peneguhan seorang raja baru, tetapi juga penegasan bahwa nilai dan tata krama keraton tetap dijunjung tinggi.

Tangis keluarga dan abdi dalem pecah saat Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIV menyalami dan memeluk saudara-saudaranya usai pengucapan sumpah.

Halaman:

Tags

Terkini