KPI menilai tayangan tersebut telah mencederai nilai-nilai luhur penyiaran yang seharusnya memperkuat integrasi nasional.
“Kami berharap Trans7 melakukan koreksi menyeluruh terhadap tayangan yang melibatkan kehidupan pesantren dan kelompok masyarakat lainnya,” lanjutnya.
Ia juga meminta agar lembaga penyiaran menghadirkan narasumber berkualitas sebagai penyeimbang agar narasi yang disampaikan tidak menyesatkan publik.
Menurutnya, kehati-hatian dalam mematuhi regulasi penyiaran penting agar masyarakat menerima informasi yang benar dan berimbang.
Forum klarifikasi KPI dengan Trans7 turut dihadiri anggota KPI Pusat lainnya seperti Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran Tulus Santoso dan Koordinator Bidang Kebijakan Muhammad Hasrul Hasan.
Selain itu hadir pula Koordinator Bidang Kelembagaan I Made Sunarsa serta anggota Mimah Susanti dan Amin Shabana.
Sementara melalui sambungan daring hadir Wakil Ketua KPI Pusat Mohamad Reza bersama anggota KPI Bidang Isi Siaran Aliyah dan Bidang Kelembagaan Evri Rizqi Monarshi.
KPI menegaskan, sanksi penghentian sementara ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua lembaga penyiaran agar lebih berhati-hati dalam menayangkan konten publik. ***