Ia menilai, Rumah Kebangsaan mencerminkan sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan aparat keamanan.
Menurutnya, kehadiran mahasiswa yang kritis dan solutif akan memperkuat pembangunan Banyuwangi yang kondusif.
“Mahasiswa adalah agen perubahan. Apa pun aspirasi yang sifatnya membangun, akan kami dukung,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Banyuwangi, Muhammad Haddad Alwi Nasyafiallah, menyampaikan rasa syukur atas berdirinya rumah kebangsaan pertama di tingkat kabupaten di Jawa Timur ini.
Ia menegaskan bahwa para mahasiswa dari berbagai organisasi siap bersinergi menjaga keharmonisan dan keutuhan Banyuwangi.
“Rumah ini menjadi wadah silaturahmi dan kolaborasi. Dari sini kami ingin melahirkan gagasan untuk kemajuan daerah,” ujarnya.
Nasya juga mengapresiasi kehadiran lengkap jajaran Forkopimda dalam acara tersebut.
Ia berharap kekompakan antara mahasiswa dan pemerintah dapat terus terjalin dengan baik.
“Semoga keharmonisan dan kebersamaan ini bisa terus berumur panjang,” tuturnya.
Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Banyuwangi diharapkan menjadi ruang lahirnya berbagai ide kebangsaan yang inklusif dan membangun.
Kolaborasi lintas organisasi mahasiswa ini menjadi simbol semangat baru anak muda Banyuwangi untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan daerah. ***