Baca Juga: Bus Pariwisata Ind’s 88 Jember Kecelakaan di Jalur Bromo, Delapan Orang Jadi Korban
Dalam isi surat disebutkan bahwa dengan menandatangani pernyataan ini, orang tua tidak akan menuntut secara hukum pihak sekolah maupun panitia penyelenggara.
Hal itu berlaku selama pihak penyelenggara dinyatakan sudah menjalankan prosedur sesuai standar kesehatan yang berlaku.
Baca Juga: Viral Pasien Meninggal di Tanggamus Akibat Jalan Rusak
Surat pernyataan tersebut menegaskan bahwa makanan telah disiapkan sesuai standar kebersihan dan kesehatan.
Orang tua diminta memilih opsi mencentang kolom menerima atau menolak program makan bergizi gratis.
Bagi yang setuju, orang tua wajib menandatangani surat tersebut dengan materai Rp 10 ribu.
Surat itu kini ramai diperbincangkan lantaran dinilai membebani orang tua siswa dengan risiko yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawab mereka.
Beberapa poin dalam surat terutama tentang keracunan dan ganti rugi menjadi perhatian masyarakat.
Sejumlah orang tua mengaku ragu untuk menyetujui program meski ditawarkan gratis karena khawatir dengan konsekuensinya.
Pihak sekolah hingga kini belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan dicantumkannya poin tanggung jawab tersebut.
Program makan bergizi gratis sendiri merupakan program pemerintah pusat untuk meningkatkan gizi siswa madrasah.
Namun beredarnya surat dengan berbagai syarat dan risiko itu memunculkan beragam respons di kalangan orang tua. ***