Meski begitu, BCA menegaskan investigasi tengah dilakukan untuk mendalami kasus ini.
Kasus dugaan pembobolan ini membuat publik teringat pada kejadian serupa yang pernah heboh pada 2023 lalu.
Saat itu, seorang nasabah bernama Evita kehilangan saldo Rp68,5 juta melalui transaksi mobile banking.
Peristiwa terjadi pada 26 September 2023 ketika Evita berniat melakukan transfer namun saldo rekeningnya berkurang drastis.
Ia mendapati sisa saldo hanya Rp10 juta dari semula lebih dari Rp78 juta.
Evita langsung melapor ke Halo BCA dan meminta pemblokiran rekening karena diduga diretas.
Dalam hasil penelusuran, BCA menemukan transaksi QRIS senilai Rp1 juta berulang sejak 23 hingga 26 September 2023.
Transaksi tersebut tercatat menggunakan QR Code yang sama meski nasabah tidak pernah melakukannya.
Evita menegaskan dirinya tidak mungkin melakukan transaksi karena saat itu sedang berada di Gunung Ungaran dengan kondisi sinyal yang tidak stabil.
Ia bahkan menyebut ponselnya hanya digunakan khusus untuk transaksi dan akses One Time Password (OTP) tidak diketahui orang lain.
Kasus lama ini kini kembali menjadi perbincangan seiring mencuatnya isu dugaan RDN jebol Rp70 miliar di BCA.
Publik menilai keamanan digital perbankan masih menjadi tantangan besar meskipun bank telah mengklaim sistem mereka aman. ***