H
Kabar24.id - Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi, menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan peran karyawan BUMN sebagai representasi perusahaan melalui keterlibatannya dalam Workshop Komunikasi BUMN bertajuk “Komunikasi Media Sosial melalui Optimasi AI”.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian BUMN ini berlangsung di Swiss-Belhotel Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 17-18 Juli 2025.
Salah satu narasumber dalam kegiatan ini, Juru Bicara Kementerian BUMN Putri Violla, mengingatkan pentingnya peran karyawan dalam ekosistem komunikasi perusahaan. Pesan ini ia tekankan kepada seluruh Pimpinan Regional, Staf Unit Kerja hingga Insan BUMN wilayah Kalimantan Timur yang hadir sebagai peserta workshop.
“Insan BUMN adalah penggerak utama di setiap perusahaan. Bukan hanya sebagai pekerja, tetapi juga sebagai problem solver, inovator, dan kreator yang membentuk identitas dan budaya perusahaan. Maka, sebagai representasi perusahaan, insan BUMN diharapkan bisa menjaga citra perusahaan di mata publik, termasuk dalam berperilaku di media sosial. Untuk itu, workshop ini diadakan guna membekali insan BUMN dalam menjalankan fungsi sebagai ujung tombak komunikasi BUMN,” ungkapnya.
Baca Juga: Weton Senin Wage 21 Juli 2025: Perhitungan, Keberuntungan, dan Pantangannya
IFG sendiri berperan aktif dalam workshop ini melalui kehadiran Head of Corporate Communication IFG, I Gede Suhendra, sebagai salah satu pembicara. Dalam sesinya, Suhendra membagikan pengalaman dan perspektifnya mengenai bagaimana perusahaan dapat mengoptimalkan peran dan kontribusi karyawan sebagai garda terdepan dalam pembentukan reputasi positif serta branding di era digital.
“Menumbuhkan dan memperkuat reputasi dan brand perusahaan bukan hanya tugas fungsi komunikasi. Setiap elemen dalam perusahaan memiliki peran penting untuk menjadi reputasi dan brand perusahaan, khususnya di era digital saat ini,” kata Suhendra.
Baca Juga: Jajaran Komisaris Dan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) 2024 dan Sekilat PT KAI
Suhendra menambahkan bahwa pergeseran lanskap digital dan perubahan perilaku audiens membuat pendekatan employee-centric dalam membangun employer branding bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, adanya krisis kepercayaan terhadap corporate messaging sehingga menciptakan skeptisisme, khususnya terhadap hal yang bersifat promotional. Kedua, dominasi algoritma media sosial yang lebih mengedepankan konten personal dibandingkan perusahaan.
Ketiga, fenomena great resignation dan quiet quitting menjadi sinyal perlunya pendekatan komunikasi yang lebih manusiawi serta partisipatif karena employee experience yang kurang baik berdampak signifikan terhadap reputasi perusahaan.
Keempat, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan dan berbagai bentuk otomatisasi yang justru semakin menegaskan pentingnya peran manusia dalam strategi diferensiasi untuk membangun reputasi dan brand perusahaan.
Baca Juga: Jajaran Komisaris Dan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) 2024 dan Sekilat PT KAI