Kabar24.id - Pertunjukan musikal Re-Run "Lutung Kasarung" yang digelar pada 22–25 Mei 2025 di Ciputra Artpreneur Gallery, Jakarta, menjadi saksi kolaborasi menarik antara industri otomotif dan seni budaya.
Wuling Motors turut ambil bagian dalam proyek ini dengan melibatkan mobil listriknya sebagai bagian dari pertunjukan dan operasional.
Wuling membawa dua jenis mobil listrik, Air ev dan Cloud EV. Air ev bahkan tampil langsung di atas panggung sebagai bagian dari koreografi bersama karakter utama Purbasari dan Purbararang dalam adegan pembuka.
Baca Juga: One Run 2025 Sukses Gaet Ribuan Pelari, Hadiah Total Rp350 Juta Siap Diperebutkan
Ini menjadi kali pertama kendaraan listrik tampil dalam pertunjukan panggung seni, menciptakan momen ikonik bernama ‘Starstruck Moment’.
“Wuling bangga dapat menjadi bagian dari pertunjukan Re-Run musikal Lutung Kasarung yang bertujuan untuk menjaga warisan budaya Indonesia," ungkap Ricky Christian, Marketing Operation Director Wuling Motors.
Selain di panggung, tiga unit Wuling Cloud EV juga digunakan sebagai kendaraan pendukung logistik selama acara berlangsung. Ini menunjukkan bagaimana otomotif modern dapat terintegrasi dalam penyelenggaraan kegiatan seni budaya.
Baca Juga: Bukan Lagi Camilan, Indomie Jadi Makanan Pokok di Nigeria Sejak 1995
“Semoga kolaborasi lintas industri ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi, sinergi antara dunia pertunjukan seni dengan industri otomotif di Indonesia,” tambah Ricky.
Musikal ini sendiri mengangkat kisah legendaris asal Sunda, tentang Pangeran Gurumuda yang dikutuk menjadi lutung kasarung.
Ia menemukan cinta sejatinya lewat Purbasari, seorang putri yang juga dikutuk, hingga kutukan mereka akhirnya terangkat.
Untuk menjangkau penonton muda, pertunjukan disajikan dengan dialog kekinian, koreografi energik, musik modern, dan teknologi panggung canggih. Tujuannya adalah menjaga relevansi sekaligus merayakan budaya lokal dalam format kontemporer.
Baca Juga: Bhabinkamtibmas Desa Setail Edukasi Warga Soal Gizi Lewat Program Ternak Sapi Keluarga
"Kolaborasi ini telah membuktikan bahwa warisan budaya lokal pun bisa tampil modern dan membanggakan," ujar Alim Sudio, produser dari EKI Dance Company.