Kabar24.id - Data Tunggal Kesejahteraan Sosial atau DTKS akan diganti dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi agar penyaluran bantuan dan pemberdayaan lebih tepat sasaran.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan bahwa data tunggal sosial ekonomi akan menjadi acuan baru untuk pemberian bantuan sosial dan program pemberdayaan.
Data tunggal sosial ekonomi ini akan digunakan oleh seluruh kementerian atau lembaga maupun pemerintah daerah agar lebih tepat sasaran.
"Data tunggal sosial ekonomi baru diintegrasikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto," terang Gus Ipul, Kamis 9 Januari 2025.
"Data ini akan menjadi acuan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Untuk pertama kali, Indonesia memiliki satu data atau data tunggal," ungkapnya.
Mensos mengemukakan hal tersebut saat menghadiri dialog bersama pilar-pilar kesejahteraan sosial di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia menyebutkan, sebelumnya kementerian dan lembaga memiliki data masing-masing.
Data tunggal sosial ekonomi akan menjadi satu-satunya data bagi kementerian, lembaga, dan pemda.
Mereka tidak diperbolehkan lagi membuat data sendiri.
"Atas arahan presiden, data kita akan dilebur dengan data kementerian, lembaga. Maka ke depan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tidak ada lagi, yang ada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional," ujar dia.
Ia menjelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) telah ditugaskan untuk memadankan data tersebut untuk diolah agar lebih akurat.
Mensos juga meminta para pilar sosial ikut memutakhirkan data tunggal tersebut.
"Cara formal (pemutakhiran data oleh pilar sosial) bisa melalui musyawarah di tingkat kelurahan atau desa seperti biasa," ucapnya.