• Senin, 22 Desember 2025

Indonesia Tegaskan Komitmen Atasi Perubahan Iklim di COP29 dengan Sejumlah Aksi Nyata

.
- Selasa, 12 November 2024 | 08:45 WIB
Utusan Khusus Presiden RI, Hashim Djojohadikusumo, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni , dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol  usai meresmikan Paviliun Indonesia di COP29 di Baku, Azerbaijan
Utusan Khusus Presiden RI, Hashim Djojohadikusumo, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni , dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol usai meresmikan Paviliun Indonesia di COP29 di Baku, Azerbaijan

Kabar24.id - Dalam Konferensi COP29, pemerintah menegaskan komitmennya untuk melakukan aksi nyata terhadap isu perubahan iklim.

Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah rehabilitasi 12,7 juta hektare hutan.

Selain itu, Indonesia juga gencar mengembangkan energi baru dan terbarukan serta mengadopsi teknologi canggih untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Juga: Truk Rem Blong Diduga Penyebab Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang Kilometer 92

Melansir ANTARA, Utusan Khusus Presiden untuk Konferensi Perubahan Iklim COP29 UNFCCC Hashim Djojohadikusumo menegaskan komitmen Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap kesepakatan pengendalian perubahan iklim Paris Agreement.

Hal itu disampaikan Hashim saat membuka Paviliun Indonesia pada COP29 UNFCCC di Baku, Azerbaijan, Senin, 11 November 2024.

Sejumlah program untuk memperkuat aksi mitigasi perubahan iklim telah disiapkan, termasuk pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), pemanfaatan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), serta rehabilitasi 12,7 juta hektare hutan untuk mendukung ketahanan pangan.

[irp posts="69701" ]

"Pak Prabowo berkomitmen kesepakatan yang telah dibuat oleh pemerintah sebelumnya akan dilanjutkan," kata Hashim.

Hashim menjelaskan bahwa program baru yang disiapkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo di antaranya pengembangan energi sebesar 100 Gigaton (GT), termasuk di dalamnya EBT sebesar 75 GT.

EBT tersebut antara lain pembangkit listrik tenaga bayu, tenaga air, panas bumi, tenaga surya, panas bumi, dan nuklir.

Hashim juga menyampaikan tentang penyimpanan karbon di perut bumi melalui teknologi CCS.

Baca Juga: Arus Lalulintas Dialihkan Akibat Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang Kilometer 92

Ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi CCS hingga 500 GT karbon.

Halaman:

Editor: Ahmad Syaifuddin

Sumber: ANTARA

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X