Menurut data BMKG, hari tanpa bayangan di Indonesia mulai pada 8 September dan berlangsung hingga 19 Oktober 2024.
Di sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali, hari tanpa bayangan diperkirakan terjadi antara tanggal 13 dan 15 Oktober 2024.
Terlebih dahulu, hari tanpa bayangan terjadi di Singaraja pada Minggu (13/10) pada pukul 12.05 WITA.
Di Denpasar, itu diproyeksikan terjadi pada Selasa (15/10) pukul 12.04 WITA, di Amlapura pada Senin (14/10) pukul 12.03 WITA, dan di Bangli pada Senin (14/10) pukul 12.04 WITA.
Baca Juga: Download template kalender 2024 lengkap, Ada daftar tanggal merah dan tanggal penting
Diperkirakan akan terjadi di seluruh negeri pada Senin (14/10) pukul 12.07 WITA, Klungkung pada Selasa (15/10) pukul 12.04 WITA, Gianyar pada Selasa (15/10) pukul 12.04 WITA, Mengwi pada Selasa (15/10) pukul 12.05 WITA, dan Tabanan pada Selasa (15/10) pukul 12.05 WITA.
Hari tanpa bayangan atau Kulminasi Utama terjadi ketika matahari berada di posisi paling tinggi di langit, menurut BMKG.
Jika matahari berada tepat di atas kepala pengamat atau di titik zenit, bayangan benda tegak akan hilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Posisi matahari dari bumi berubah setiap tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara (LU) dan 23,5 derajat Lintang Selatan (LS). Ini terjadi karena bidang ekuator atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi.Menurut Wilayah III Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Denpasar, fenomena hari tanpa bayangan di Bali diperkirakan terjadi pada 13-15 Oktober 2024.
Di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa, Koordinator Bidang Observasi BBMKG Wilayah III Denpasar Dwi Hartanto mengatakan, "Cuaca akan lebih panas karena posisi matahari sekarang tepat berada di atas Bali."
Dia menyatakan bahwa masyarakat dapat meletakkan pensil atau benda yang berdiri tegak di tengah lapangan datar untuk melihat hari tanpa bayangan itu.
Benda tegak tersebut akhirnya tidak memiliki bayangan.
Ia meminta orang-orang untuk melindungi diri mereka saat berada di luar ruangan dengan mengenakan topi atau payung mengingat cuaca yang lebih panas.
Artikel Terkait
Diskusi Kiat Penelitian Kolaborasi, Libatkan Periset dalam dan Luar Perguruan Tinggi
Civitas Akademika Universitas Jember Luncurkan Peringatan Dies Natalis ke-60
Lima Orang Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Disdukcapil Jember Angkat Bicara
Majapahit's Warior, Bikin Snorkling di Bangsring Underwater Semakin Menarik
Diskominfo Keluarkan Seruan Waspadai Akun Palsu Penjabat Sementara Bupati Jember