Kabar24.id - Seorang warga Jember menyampaikan protes terbuka kepada Bupati Muhammad Fawait terkait proyek pelebaran trotoar di Jl Kartini yang dinilai menambah masalah menjelang perayaan Natal.
Proyek tersebut disebut berdampak pada kemacetan dan berpotensi mengganggu aktivitas umat Kristiani di kawasan gereja St Yusup Jember.
Baca Juga: Arah Gerak NU Dinilai Melenceng, Mahfud MD Singgung Istilah PTNU
Alex Prayitno, warga yang menyampaikan protes itu, menuliskan surat terbuka melalui grup Facebook Info Warga Jember Official.
Ia menilai kebijakan pelebaran trotoar dan relokasi PKL ke area depan gereja tidak mempertimbangkan kondisi lalu lintas.
Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Desember 2025 di Jember, Cek Lengkapnya
Dalam suratnya, Alex menyebut keputusan tersebut terasa seperti “kado Natal” yang justru menambah persoalan bagi umat gereja dan masyarakat pengguna jalan.
Menurutnya, kondisi jalan di area tersebut sudah macet sejak lama.
Alex menyoroti bahwa area depan Gereja St Yusup Jember merupakan titik padat aktivitas, terutama saat antar jemput siswa SDK Maria Fatima, SMKN 4 Jember, dan SMPN 1 Jember.
Selain itu, jalur tersebut juga digunakan pegawai Pemda Jember dan pengunjung Klinik Panti Siwi.
Ia mempertanyakan alasan Bupati memutuskan pelebaran trotoar yang berdampak pada penyempitan jalan.
Menurutnya, keputusan itu tidak tepat mengingat area tersebut rawan macet dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Alex menyampaikan bahwa relokasi PKL dari area Alun-Alun Jember ke trotoar di depan gereja dilakukan tanpa mempertimbangkan aktivitas ibadah umat Kristiani.
Ia mengatakan misa gereja berlangsung pada Sabtu dan Minggu malam, bertepatan dengan waktu ramainya PKL.
Artikel Terkait
Santoso Kepala Kemenag Jember Miliki Puluhan Tanah di Jember, Total Kekayaan Capai Rp9,39 Miliar
Penerbangan Perdana Usai Mandek, Tiket FlyJaya Jember-Jakarta Kini Capai Rp2,17 Juta, Sebelumnya Rp1,3 juta
Jadwal Sholat dan Imsakiyah Desember 2025 di Jember, Cek Lengkapnya