• Senin, 22 Desember 2025

Bot AI Naik 300 Persen, Media dan E-Commerce Jadi Korban Terbesar

.
- Kamis, 27 November 2025 | 20:02 WIB
Aktivitas bot AI melonjak 300 persen dalam satu tahun terakhir dan mengancam media serta e-commerce melalui serangan scraping, manipulasi traffic, hingga pencurian data menurut laporan SOTI 2025.
Aktivitas bot AI melonjak 300 persen dalam satu tahun terakhir dan mengancam media serta e-commerce melalui serangan scraping, manipulasi traffic, hingga pencurian data menurut laporan SOTI 2025.

Kabar24.id - Aktivitas bot bertenaga Artificial Intelligence atau AI tercatat melonjak hingga 300 persen dalam satu tahun terakhir dan kini menjadi ancaman besar bagi media digital serta platform e-commerce.

Laporan State of the Internet Digital Fraud and Abuse Report 2025 dari Akamai mengungkapkan peningkatan tersebut sebagai peringatan serius bagi industri yang bergantung penuh pada operasional web.

Baca Juga: Kerugian Negara Rp1,25 T di Kasus ASDP: Ini Temuan Lengkap Majelis Hakim

Lonjakan ini bukan sekadar angka statistik karena bot AI kini mampu bergerak lebih cepat, lebih pintar, dan dalam volume lebih masif dibandingkan bot konvensional. Bot tersebut dapat menciptakan miliaran permintaan otomatis, merusak kinerja situs, hingga mencuri konten tanpa izin.

Akamai melaporkan bahwa hampir 1 persen dari seluruh traffic bot global kini berasal dari bot AI. Meski terlihat kecil, skala global membuat serangan tersebut berdampak besar bagi banyak perusahaan digital.

Baca Juga: Gus Yahya Tolak Dipecat dari Kursi Ketum PBNU, Tegaskan Tak Akan Mundur

Salah satu pemicu utama melonjaknya aktivitas bot AI adalah content scraping. Bot scraping bekerja dengan mengambil data dan konten situs secara otomatis, mulai dari artikel, gambar, hingga informasi harga produk dalam skala besar tanpa izin pemilik situs.

Fenomena ini paling banyak menyerang sektor media digital. Banyak perusahaan media mengeluhkan analitik yang kacau, data pengunjung yang tidak akurat, hingga turunnya nilai iklan akibat traffic palsu yang menghabiskan impresi berbayar.

Baca Juga: Liburan Bebas Roaming? iPhone 17 Bundling IM3 Platinum Kini Hadir di Jakarta

Sementara itu, sektor e-commerce juga menghadapi tekanan besar. Dalam dua bulan pengamatan, Akamai mencatat lebih dari 25 miliar permintaan bot yang mencoba mengakses platform perdagangan online. Serangan ini tidak hanya berupa scraping harga, tetapi juga menyerang API inventaris hingga mengacaukan sistem rekomendasi.

Dampak terbesar yang dirasakan e-commerce adalah ketidakakuratan data penjualan karena antara 40 hingga 60 persen traffic yang masuk bukan berasal dari manusia. Kondisi ini dapat mengganggu strategi bisnis dan alokasi anggaran pemasaran.

Industri kesehatan juga menjadi target, terutama untuk scraping informasi medis, artikel kesehatan, hingga database rumah sakit. Aktivitas ini berpotensi menimbulkan risiko pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data sensitif.

Selain scraping, teknologi AI generatif kini digunakan untuk memperkuat serangan phishing. Email phishing yang dihasilkan AI memiliki struktur bahasa lebih rapi dan tampil profesional, sehingga semakin sulit dibedakan dari komunikasi resmi.

Akamai menegaskan bahwa peningkatan aktivitas bot AI bukan lagi sekadar isu keamanan, tetapi sudah menjadi risiko bisnis yang harus diantisipasi perusahaan. Organisasi diminta menerapkan kerangka keamanan berbasis OWASP Top 10 untuk aplikasi web, API, dan model bahasa besar atau LLM.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X