BRM Nugroho juga menekankan pentingnya meneladani pesan leluhur tentang kebersamaan, kerukunan, dan permusyawaratan.
“Rukun, rembug, mufakat, itu pesan luhur para leluhur kita,” katanya.
Ia berharap langkah ini menjadi awal baru bagi kebangkitan Karaton Kasunanan Surakarta yang rukun, bermartabat, dan dihormati kembali oleh masyarakat luas.
Pernyataan ini disambut positif oleh sejumlah pihak yang menilai ajakan tersebut bisa menjadi momentum penting bagi penyatuan visi dalam menjaga marwah budaya Jawa.
Karaton Surakarta, sebagai salah satu warisan utama Dinasti Mataram, diharapkan kembali menjadi pusat kebudayaan yang harmonis dan menjadi contoh bagi generasi muda.
Seruan ini juga diharapkan dapat membuka pintu dialog bagi semua pihak yang selama ini memiliki perbedaan pandangan dalam lingkungan karaton.
Dengan semangat persaudaraan dan cinta budaya, BRM Nugroho mengajak seluruh Trah Mataram untuk mewujudkan Karaton yang kembali ayem tentrem dan dihormati.
“Kalau kita rukun, karaton akan kembali kuat dan bermartabat,” tutupnya. ***
Untuk selalu memantau berita terbaru, ikuti terus Kabar24.id.
Artikel Terkait
Orang Tua Korban Ledakan SMAN 72 Pertanyakan Kepastian Tanggungan Biaya Pengobatan dari Pemerintah
Warga Kecewa, Perwakilan PT BSI Tak Mampu Jawab Tuntutan Soal Tambang Emas
Utusan Keraton Surakarta Serahkan Undangan Jumenengan ke Sultan HB X