Syahganda juga menilai bahwa stimulus ekonomi yang digulirkan pemerintah berpotensi mempercepat pemulihan daya beli masyarakat.
“Stimulus itu fiskal, tapi kalau upah buruh naik 6,5 persen saja, bayangkan uang yang beredar di masyarakat meningkat signifikan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kebijakan peningkatan upah dan bantuan sosial bisa memicu perputaran uang yang lebih besar di tingkat bawah.
Pemerintah sendiri telah meluncurkan stimulus ekonomi tambahan pada 17 Oktober 2025, berupa bantuan langsung tunai dan program magang nasional berbayar bagi lulusan perguruan tinggi.
Menurut Syahganda, langkah tersebut bisa menjadi pemantik penting bagi aktivitas ekonomi di sektor riil.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga menyatakan bahwa kondisi ekonomi sangat berkaitan dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Ia menyebut, ketika ekonomi membaik, tingkat kepuasan masyarakat pun ikut meningkat.
“Ketika ekonomi buruk, masyarakat kecewa dan bisa turun ke jalan. Tapi kalau mulai baik, mereka juga kembali percaya,” kata Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.
Purbaya menegaskan bahwa upaya menjaga kepercayaan publik adalah bagian dari instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto.
“Yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah, sesuai perintah Bapak Presiden,” ujarnya.
Syahganda menilai pernyataan Menkeu tersebut sejalan dengan pandangannya bahwa perbaikan ekonomi dan psikologis publik sedang berlangsung.
Menurutnya, kepercayaan masyarakat yang meningkat menjadi indikator bahwa kebijakan pemerintah mulai dirasakan hasilnya. ***
Artikel Terkait
DPU Pengairan Banyuwangi Luncurkan Warm System, Guna Pantau Air Irigasi Real Time
Pemeliharaan Saluran Irigasi Dam Concrong, Jaga Kelancaran Air ke Sawah Rogojampi
Dinas PU Pengairan Banyuwangi Bersama Korsda Bangorejo dan Sekolah di Tegalsari Gelar Program Sekardadu untuk Rawat Sungai