Kabar24.id - Universitas Jember kembali menunjukkan keseriusannya menjaga integritas akademik setelah berhasil mengungkap praktik joki digital dalam pelaksanaan ujian CBEPT atau TOEFL berbasis komputer.
Empat orang yang terdiri dari dua mahasiswa aktif dan dua alumni ditangkap saat sedang menjalankan praktik perjokian di Laboratorium Bahasa Universitas Jember.
Temuan ini berawal dari deteksi sistem keamanan internal yang mencatat adanya aktivitas jaringan tidak biasa di komputer peserta ujian.
Kepala UPA TIK Universitas Jember, Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra, mengatakan timnya langsung melakukan pelacakan terhadap sumber aktivitas mencurigakan tersebut.
Dari hasil pelacakan itu, Tim Cyber UPA TIK menemukan bahwa komputer ujian telah diakses secara remote menggunakan akun mahasiswa yang diduga memakai jasa joki.
Operasi penindakan kemudian dilakukan di lokasi dan para pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan.
Baca Juga: BGN Optimistis Serap Rp33 Triliun, Targetkan MBG Jadi Program Paling Efisien
“Setelah kami telusuri, mereka mengakui keterlibatan dalam praktik perjokian digital ini,” ujar Prof. Bayu Taruna.
Ia menegaskan, universitas tidak akan memberi toleransi terhadap tindakan yang mencederai nilai kejujuran akademik.
Pihak kampus juga telah mengantongi nama-nama mahasiswa pengguna jasa joki dan menyerahkannya kepada Tim Etik untuk penentuan sanksi disiplin.
“Baik pelaku maupun pengguna jasa joki akan dikenakan sanksi sesuai aturan etik kampus,” tegasnya.
Kasus ini bukan yang pertama di Universitas Jember, sebab sebelumnya tim yang sama juga pernah menggagalkan upaya serupa pada pelaksanaan UTBK SNBT tahun 2024.
Artikel Terkait
Uji Coba Bansos Digital di Banyuwangi Jadi Penentu Peluncuran Nasional, Luhut Pastikan Sistem Dibuat Oleh Anak Muda Indonesia
Di Balik Pemecatan Patrick Kluivert: Erick Thohir Minta Waktu Dua Hari, Jay Idzes dan Verdonk Sampaikan Dukungan
Drama Panas Hotel Sultan GBK: Karyawan Akui Tak Tahu Royalti Rp742 M, Kuasa Hukum Sebut Gugatan Pemerintah Tanpa Dasar