• Senin, 22 Desember 2025

Kemenko PMK Klarifikasi Isu Bagi-bagi Smartboard, Sebut Fokus pada Ekosistem Pembelajaran Digital

.
- Kamis, 9 Oktober 2025 | 09:54 WIB
Kemenko PMK Klarifikasi Isu Bagi-bagi Smartboard, Sebut Fokus pada Ekosistem Pembelajaran Digital. (foto: Istimewa)
Kemenko PMK Klarifikasi Isu Bagi-bagi Smartboard, Sebut Fokus pada Ekosistem Pembelajaran Digital. (foto: Istimewa)

Kabar24.id - Kemenko PMK menegaskan program digitalisasi pembelajaran bukan sekadar pembagian perangkat seperti smartboard atau smart TV ke sekolah-sekolah.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Prof. Ojat Darojat mengatakan bahwa tujuan utama pemerintah adalah membangun ekosistem pembelajaran digital yang berkelanjutan.

Baca Juga: Mendagri Tito Setujui Penjualan Saham Tambang Emas Tumpang Pitu Milik Pemkab Banyuwangi

Menurutnya, banyak pihak menilai program ini sebatas pengadaan perangkat, padahal cakupannya jauh lebih luas dan strategis.

Prof. Ojat menjelaskan bahwa digitalisasi pembelajaran mencakup penyediaan infrastruktur, jaringan internet, sumber daya energi, serta konten pendidikan yang dapat diakses di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Percepat Pemerataan Pendidikan Lewat Sekolah Garuda, Fokus Wilayah Luar Jawa

Ia mencontohkan, di daerah yang belum memiliki listrik, pemerintah juga menyiapkan panel surya dan genset agar perangkat digital dapat digunakan dengan optimal.

Program ini, katanya, bukan hanya soal mengirim perangkat ke sekolah, tetapi memastikan semua komponen siap untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi.

Kemenko PMK juga menekankan pentingnya pelatihan guru agar mampu memanfaatkan perangkat digital secara efektif di kelas.

Prof. Ojat menyebut digitalisasi tidak akan berjalan tanpa kesiapan sumber daya manusia di lingkungan sekolah.

Asisten Deputi Riset Teknologi dan Kemitraan Industri Katiman menambahkan, kesalahpahaman publik terhadap program ini sering muncul karena informasi yang tidak lengkap.

Ia berharap media dapat membantu menjelaskan bahwa digitalisasi pendidikan bukan proyek seremonial, melainkan bagian dari reformasi sistem belajar nasional.

Katiman menilai program ini menjadi langkah penting untuk memastikan pemerataan akses pendidikan di seluruh daerah.

Menurutnya, anak-anak di pelosok harus mendapat kesempatan belajar yang sama dengan siswa di kota besar melalui teknologi digital.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X