Kabar24.id - Basarnas resmi menutup proses evakuasi korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa 7 Oktober 2025.
Selama sembilan hari pencarian, seluruh korban dilaporkan sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
Baca Juga: Satgas Timah Bukan Alat Penindakan, MIND ID Sebut Fokus pada Pembenahan Tata Niaga
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M. Syafii menyampaikan bahwa total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 171 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 104 orang dinyatakan selamat dan 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part yang ditemukan tim SAR gabungan.
Baca Juga: Babak Baru Perundingan Damai Gaza: Trump Desak Rampung, Hamas Tegas Tolak Rencana AS
Syafii menegaskan seluruh korban telah diserahkan kepada tim DVI Bidokkes Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi ilmiah.
Ia mengimbau masyarakat dan keluarga korban menunggu hasil resmi identifikasi dari tim DVI.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Awasi Ketat Serapan MBG, Luhut Yakin Penyerapan Membaik
Menurut BNPB, perbedaan data jumlah korban dengan Basarnas disebabkan oleh metode penghitungan yang berbeda.
BNPB mencatat korban meninggal dunia sebanyak 61 orang karena hanya menghitung jenazah utuh.
Sementara Basarnas menghitung berdasarkan jumlah kantong jenazah yang juga mencakup body part.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menegaskan bahwa tidak ada perbedaan data secara substansi.
Basarnas juga memastikan bahwa lokasi Ponpes Al Khoziny kini sudah dinyatakan clear area.
Artikel Terkait
Lima Korban Selamat Ditemukan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Update Evakuasi Insiden Al Khoziny: BNPB Klaim Pembersihan Puing Alami Kendala, Tim SAR Temukan Mercy Remuk di Reruntuhan
Presiden Instruksikan Evaluasi Nasional Usai Tragedi Ponpes Al Khoziny