Penundaan ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai kesiapan Bandara Notohadinegoro Jember.
Pasalnya, penerbangan perdana yang sudah dinanti warga kembali gagal sesuai rencana awal.
Bandara Notohadinegoro digadang-gadang akan membuka akses penerbangan baru dari Jember ke Jakarta dan Sulawesi.
Namun hingga kini, sinkronisasi rute dan kesiapan teknis masih jadi kendala utama.
FlyJaya menegaskan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama.
Armada dan kru tidak akan diberangkatkan sebelum seluruh prosedur dinyatakan sesuai standar.
Selain itu, kesiapan ground handling juga masih terus disesuaikan.
Penundaan jadwal ini juga dikaitkan dengan upaya menjaga kenyamanan serta keamanan penerbangan perdana.
Meskipun begitu, publik berharap penerbangan 23 September mendatang benar-benar bisa terealisasi.
Jika kembali ditunda, hal ini akan semakin memperkuat keraguan masyarakat terhadap kesiapan operasional bandara tersebut. ***
Artikel Terkait
CoreLab Promedia 2025 Sambangi Unesa Surabaya, Bahas Dunia Content Creator
Tutut Soeharto Gugat Menkeu RI Usai Dicegah ke Luar Negeri Terkait Kasus BLBI
Kasus Dugaan Pembobolan RDN di BCA Rugikan Sekuritas Rp70 Miliar