Kasus juga muncul di Sumbawa, NTB, dengan ratusan siswa dari berbagai sekolah terdampak.
Puskesmas Empang penuh sehingga korban harus dirawat di teras dan mushola desa.
Jumlah korban mencakup 94 siswa MTsN 2, 20 siswa MIN 3, 11 siswa MAN 3, dan 2 siswa SMPN 3.
Di Baubau, Sulawesi Tenggara, 37 siswa SMA Negeri 7 dan SD Hidayatullah dilarikan ke fasilitas kesehatan.
Dugaan awal menyebut ayam berbau tidak sedap dalam menu MBG sebagai penyebab.
Sementara itu di Gunungkidul, Yogyakarta, 19 siswa dari tiga sekolah di Semin juga mengalami keracunan.
Dinas Kesehatan Gunungkidul langsung melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan.
Rentetan kasus ini memunculkan alarm serius terkait standar kebersihan dan distribusi program MBG.
Publik menilai tujuan memberi gizi tambahan tidak boleh bergeser menjadi ancaman kesehatan bagi siswa.
Evaluasi ketat dari pemerintah pusat hingga daerah kini dinilai sangat mendesak.
Distribusi makanan melibatkan dapur penyedia, sekolah, hingga pengawas yang wajib diperketat pengawasannya. ***
