Kabar24.id - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk mengaktifkan kembali Bandara Notohadinegoro mendapat sorotan warga Jember.
Alih-alih disambut positif, langkah tersebut justru menuai cibiran dan komentar negatif dari masyarakat Jember.
Baca Juga: Wings Air Kembali Layani Rute Surabaya-Banyuwangi Mulai 24 September 2025
Masyarakat Jember menilai bahwa Pemkab terkesan terburu-buru dan tidak matang.
Awalnya, penerbangan perdana maskapai FlyJaya rute Jember–Jakarta dijadwalkan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan momentum peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Namun, jadwal itu kemudian mengalami perubahan.
Baca Juga: Dikenal Dekat dengan Menkeu Purbaya, Luhut Yakin Target Ekonomi RI Bisa Tercapai
Dalam pengumuman terbaru, penerbangan perdana disebut mundur ke 10 September 2025 dengan agenda penerbangan rutin.
Tak berhenti di situ, tanggal penerbangan kembali direvisi menjadi 18 September 2025.
Baca Juga: 3 Fakta Yudo Sadewa, Anak Purbaya Yudhi Sadewa yang Jadi Miliarder
Rentetan perubahan jadwal inilah yang menimbulkan cibiran publik.
Banyak warganet menilai pengaktifan bandara ini terkesan dipaksakan demi pencitraan semata, tanpa persiapan matang.
Baca Juga: IFG Symphony Choir Raih Gold Medal di NICFF 2025 IKN
Pihak maskapai Fly Jaya sendiri belum memberikan kepastian penuh mengenai tanggal resmi dimulainya penerbangan reguler dari Jember menuju Jakarta.
Hal ini makin memperkuat dugaan bahwa rencana reaktivasi bandara belum benar-benar siap dijalankan.
Artikel Terkait
Pakai ATR 72-500, Perjalanan Udara Halim ke Jember Capai Rp2 Juta per Penumpang, Berikut Simulai Perhitungannya
PT Puri Dimensi Menang Tender Perencanaan Fly Over Simpang 4 Mangli Kabupaten Jember Senilai Rp1.24 miliar
Sinergi Polres Jember dan Pemuda: Bersatu Tolak Anarkisme, Jaga Kondusivitas Daerah