Kabar24.id - Di balik kesederhanaan produk lokal yang kita beli sehari-hari, tersimpan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) terbukti menjadi pilar penting ekonomi Indonesia.
UMKM menyumbang lebih dari 60 persen terhadap PDB nasional dan menjadi penyedia lapangan kerja bagi lebih dari 97 persen tenaga kerja Indonesia. Selain itu, UMKM juga berperan besar dalam mendorong tumbuhnya inovasi-inovasi lokal berbasis kearifan budaya.
Dengan kekuatan sebesar ini, dukungan terhadap UMKM bukan hanya bermanfaat bagi pelaku usaha, tapi juga bagi stabilitas ekonomi nasional.
Baca Juga: Weton Sabtu Pahing 19 Juli 2025: Keberuntungan, Pantangan, dan Hal Positif yang Bisa Dilakukan
UMKM yang kuat membantu mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri, yang pada akhirnya menjaga daya beli dan stabilitas nilai tukar Rupiah.
Namun, tantangan besar masih membayangi UMKM. Globalisasi yang masif dan perkembangan teknologi digital yang cepat mengharuskan pelaku UMKM untuk terus beradaptasi.
Menyikapi kondisi ini, Bank Indonesia mengambil peran penting melalui berbagai program pendampingan, salah satunya lewat Karya Kreatif Sumatra Utara (KKSU) 2025.
Baca Juga: Putusan Pengadilan Dipertanyakan, Tom Lembong Sebut Vonis Copy Paste 4,5 Tahun
Dengan tema “Merajut Inovasi Lokal: UMKM yang Inklusif, Berkelanjutan, dan Berdaya Saing”, KKSU 2025 menjadi ruang aktualisasi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk, meningkatkan kapasitas, hingga memperluas jejaring bisnis mereka.
Ajang ini juga dirancang sebagai sarana pembelajaran dan kolaborasi antara UMKM dengan berbagai pemangku kepentingan.
Pada kesempatan pembukaan, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menyampaikan bahwa “Potensi UMKM di Sumatra Utara sangat besar karena memiliki SDM yang senang berkreasi dan melek digital, serta adanya nilai-nilai budaya yang bisa dijadikan produk unggulan.”
Baca Juga: Curhat Farel Prayoga Uangnya Tersisa Rp56 Ribu di Rekening, Dituding Boros Oleh Keluarga
Untuk mewujudkan UMKM yang tangguh dan modern, BI bersama mitra strategisnya menerapkan tiga pendekatan utama:
-
Korporatisasi, melalui pendampingan berkelanjutan agar UMKM memiliki manajemen usaha yang kuat.
Artikel Terkait
Weton Sabtu Pahing 19 Juli 2025: Keberuntungan, Pantangan, dan Hal Positif yang Bisa Dilakukan
Viral!! King Abdi Diperiksa Polisi Gara-gara Diduga Promosi Toko Miras di Malang, Kini Minta Maaf
Curhat Farel Prayoga Uangnya Tersisa Rp56 Ribu di Rekening, Dituding Boros Oleh Keluarga
Putusan Pengadilan Dipertanyakan, Tom Lembong Sebut Vonis Copy Paste 4,5 Tahun