Oknum Tokoh Agama Cabuli Anak di Blitar, Polda Jatim: Ancaman 15 Tahun dan Denda Miliaran

Kabar24.id - Kepolisian Daerah Jawa Timur kembali membongkar kasus serius yang menyangkut kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

Kali ini, kasus tersebut melibatkan seorang tokoh agama berinisial DBH, usia 67 tahun, yang diduga telah melakukan tindakan tidak senonoh kepada sejumlah anak di Blitar.

Tersangka kini telah resmi ditahan sejak 11 Juli 2025 di Rumah Tahanan Polda Jatim. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam konferensi pers, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga: Prof Sofian Effendi Klarifikasi Pernyataan Soal Ijazah Jokowi Usai Wawancara di YouTube

“Penahanan terhadap tersangka telah dilakukan sejak tanggal 11 Juli 2025 di Rutan Dittahti Polda Jatim,” ujar Kombes Abast di hadapan awak media.

Laporan kasus ini awalnya diterima dari orang tua salah satu korban yang merasa curiga dengan interaksi anaknya dengan pelaku.

Pemeriksaan mendalam oleh penyidik mengungkap bahwa aksi keji tersebut dilakukan berulang kali sejak tahun 2022 hingga 2024, di beberapa tempat milik pribadi tersangka.

Baca Juga: Indonesia Berhadapan dengan Arab Saudi dan Irak! Inilah Formasi Grup Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Asia

“Hasil pemeriksaan terhadap tersangka, aksi asusila tersebut diduga berlangsung dalam rentang waktu 2022 hingga 2024 di sejumlah lokasi pribadi,” terang Abast.

DBH dikenal sering membawa anak-anak keluar untuk berbagai kegiatan seperti berenang dan berjalan-jalan. Kedekatannya dengan korban menjadi celah terjadinya kejahatan ini.

Kini, DBH dikenai Pasal 82 juncto Pasal 76E UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman sangat berat menantinya.

Baca Juga: Pinkan Mambo Tanggapi Kritik Food Vlogger soal Donat Jualannya, Begini Katanya

“Ancaman hukuman berupa pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun serta denda maksimal Rp5 miliar,” jelas Kombes Abast.

Kasus ini turut mendapat perhatian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Asisten Deputi Penyediaan Layanan Anak, Ciput Eka Purwianti, menyatakan apresiasinya atas langkah tegas Polda Jatim.