“Penjagaan jemaah haji ilegal lebih ketat sehingga yang masuk ke Masjidil Haram dan masya’ir hanya jemaah yang punya izin haji (tasrih),” terangnya.
Cholil kemudian menjelaskan tentang alasan visa furoda yang tidak terbit.
Baca Juga: Ahmad Robeth, Bocah SD Banyuwangi yang Sukses Ubah Hobi Jadi Usaha Kostum Seni Tradisional
“Saya sempat bertanya soal visa furoda yang tidak keluar di Indonesia, ia menjawab bahwa itu kebijakan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi untuk penataan yang lebih kondusif meskipun kebijakan itu membuat banyak orang kurang nyaman,” jelasnya.
Cholil juga menyampaikan apresiasinya pada pembayaran dam haji yang kini lebih mudah.
Selain itu, juga ada larangan ketat mengenai orang atau lembaga manapun dari negara lain utk menerima pembayaran atau penghimpunan dana dam.
Mengakhiri tulisannya pada caption unggahan, Cholil memberikan saran kepada Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi mengenai jumlah kuota jemaah calon haji.
“Saran saya kepada Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi agar dapat menentukan jumlah kuota dari jauh-jauh waktu bahkan kepastian visa itu bisa dipastikan lebih jauh waktunya, seperti pas Ramadhan sudah ada kepastian visa bagi yang jemaah yang akan berangkat haji,” pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Resmi Meluncur! Infinix XPAD GT, Tablet Gaming AI Snapdragon 888 untuk Push Rank Tanpa Batas
Seblang Bakungan 2025: Ritualitas Sakral di Tengah Budaya Banyuwangi yang Melegenda
Ini Klarifikasi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Soal Lokasi Tambang Nikel di Raja Ampat