Kabar24.id - Indonesia dan Tiongkok kembali mempererat hubungan bilateral melalui kerja sama strategis di sektor pariwisata. Hal ini diwujudkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan selama kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang ke Indonesia pada 24–26 Mei 2025.
Kerja sama ini menjadi satu dari beberapa hasil penting kunjungan tersebut, bersama bidang ekonomi dan kesehatan. Pemerintah menilai langkah ini sebagai dorongan positif terhadap pariwisata Indonesia yang kini tengah bangkit.
Lingkup kerja sama dalam MoU ini mencakup tujuh poin utama. Salah satunya adalah pertukaran kontak bisnis dan peningkatan sinergi antara pelaku industri pariwisata kedua negara. Melalui pertukaran informasi, masing-masing pihak diharapkan lebih mudah mengakses peluang pasar.
Baca Juga: BSU Cair Mulai 5 Juni! Pekerja Bergaji di Bawah Rp3,5 Juta dan Guru Honorer Siap Dapat Bantuan
MoU juga mengatur promosi wisata lintas negara dengan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan dari Indonesia ke Tiongkok dan sebaliknya. Kolaborasi ini diperluas untuk menyasar wisatawan dari negara ketiga sebagai bagian dari promosi global bersama.
Pendirian kantor perjalanan resmi di negara mitra juga disepakati guna mendukung kampanye wisata lebih dekat dan interaktif.
Selain itu, pemerintah kedua negara akan memfasilitasi kegiatan promosi pariwisata dengan tetap mengikuti regulasi yang berlaku.
Poin kerja sama lainnya termasuk pertukaran informasi dan data statistik wisata yang dilakukan secara tidak teratur namun rutin, serta bentuk kerja sama tambahan yang bisa dirancang lewat kesepakatan baru antar pihak.
Baca Juga: Dua Pengusaha Muda Satukan Kekuatan, Rokok Raden Kini Merambah Pasar Jember
Tiongkok juga menyatakan minatnya untuk membuka kantor perwakilan promosi pariwisata di Indonesia. Sebaliknya, Indonesia berkesempatan membuka kantor promosi di Tiongkok. Proses ini akan diatur lebih lanjut bersama Kementerian Luar Negeri.
“Kerja sama pariwisata ini akan memberikan dampak positif bagi kedua negara. Kami menyambut baik MOU ini, yang akan membuka lebih banyak peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan destinasi wisatanya kepada pasar Tiongkok yang luas, dan sebaliknya. Selain itu, melalui MOU ini, kami berharap dapat lebih memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian kedua negara,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.
Baca Juga: Bahaya Tersembunyi Menyimpan Ponsel di Saku Celana, Ancaman Nyata untuk Kesuburan dan Kesehatan
Tak hanya kerja sama formal, dukungan Tiongkok juga telah terlihat dalam pengembangan SDM pariwisata melalui pelatihan bahasa Mandarin di berbagai politeknik pariwisata di bawah naungan Kementerian Pariwisata.
Kontribusi wisatawan Tiongkok sangat signifikan. Pada 2024, tercatat 1,19 juta kunjungan dari total 13,9 juta wisatawan asing ke Indonesia berasal dari Tiongkok, meningkat 52% dibanding tahun sebelumnya.
Artikel Terkait
Tips Hubungan Langgeng: Terapkan 5 Kebiasaan Ini di Akhir Pekan Bersama Pasangan
Bahaya Tersembunyi Menyimpan Ponsel di Saku Celana, Ancaman Nyata untuk Kesuburan dan Kesehatan
Dua Pengusaha Muda Satukan Kekuatan, Rokok Raden Kini Merambah Pasar Jember
BSU Cair Mulai 5 Juni! Pekerja Bergaji di Bawah Rp3,5 Juta dan Guru Honorer Siap Dapat Bantuan