• Senin, 22 Desember 2025

Beda Syarikah Bisa Membuat Calon Haji Indonesia Terpisah dari Rombongan dan Keluarga, Petugas Sarankan Jemaah Punya Tanda Khusus

.
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:06 WIB
Foto ilustrasi beribadah haji di Masjidil Haram. (Unsplash/iuz_official)
Foto ilustrasi beribadah haji di Masjidil Haram. (Unsplash/iuz_official)

 

Kabar24.id - Gelombang dua jemaah calon haji dari Indonesia mulai tiba melalui Bandara King Abdul Aziz International (KIAA) Jeddah pada Sabtu, 17 Mei 2025.

Kedatangan di Bandara Jeddah ini akan memiliki perbedaan dengan kedatangan melalui Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah.

Baca Juga: Respon Cepat Plt Dinas Pariwisata Banyuwangi, Akan Panggil Sanggar Jaranan Yang Melampaui Norma

Pasalnya, jemaah calon haji yang turun di Jeddah akan langsung dipisah menurut syarikah masing-masing.

Karena pelayanan mulai diurus oleh Syarikah, maka kemungkinan ada jemaah calon haji yang akan terpisah dari rombongan, baik itu dari satu kelompok terbang (kloter) maupun dari keluarganya sendiri.

Baca Juga: KPAI Sebut Program Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak TNI Belum Ada Standar Baku

Syarikah adalah kerja sama jemaah dengan perusahaan yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi untuk memberikan pelayanan penunjang selama ibadah berlangsung.

Layanan penunjang di antara adalah memenuhi kebutuhan logistik, kesehatan, akomodasi, dan lain-lain.

Baca Juga: US Miliar Melayang, Asuransi Asia Hadapi Keterbatasan Pembayaran Klaim di Tengah

Calon jemaah haji Indonesia biasanya dilayani oleh syarikah Mashariq, tapi kini ada 7 syarikah lain yang ikut dalam pelayanan ini.

Delapan syarikah yang melayani jemaah haji Indonesia tahun 2025 adalah Al Bait Guests, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Al Rifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad di mana masing-masing akan melayani antara 11 ribu hingga 36 ribu jemaah.

Baca Juga: Banding Ditolak Pengadilan Tinggi! Formasi Cella, Tantri, dan Chua Diakui Sah sebagai Band Kotak

“Potensi berpisah dengan keluarga memang itu satu hal yang tidak bisa dihindarkan, tapi kita akan mencoba melobi ke Kementerian Haji di Bandara Jeddah kalau memang memungkinkan untuk bisa digabungkan,” kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara PPIH Arab Saudi, Abdul Basir kepada media pada Jumat malam, 16 Mei 2025 waktu Arab Saudi.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X