Kabar24.id - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menyoroti tindakan perusakan alam di kawasan Puncak Bogor tidak bisa dimaafkan.
Sebelumnya, Dedi sempat menangis saat menertibkan lahan di Puncak, seraya mengatakan kawasan pegunungan adalah sesuatu yang amat dihormati dan sakral bagi orang Sunda.
Peristiwa itu pun sempat viral di media sosial (medsos), terlebih Dedi juga menjelaskan terkait makna pegunungan bagi orang Jawa.
"Saya mungkin orang yang mengerti sebagai orang Sunda, orang Jawa juga sama, yang mengerti ajaran leluhur," tutur Dedi di kawasan Bogor, pada Maret 2025 lalu.
Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Gara-gara Trump Amerika Rugi 0.3 Persen
"Karena bagi orang Sunda dan orang Jawa, gunung itu sesuatu yang sakral, gunung itu sesuatu yang dihormati," terangnya
Berkaca dari hal itu, kini Dedi kembali menyinggung tindakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang telah merusak alam di Jabar.
Baca Juga: Cerita Maarten Paes, Sebut Sandy Walsh Kerap Ospek Pemain Baru Tim Garuda dengan Cara Unik
Dedi menuturkan peristiwa penertiban kawasan Puncak Bogor dalam kunjungan kerjanya di Kuningan, Jabar.
"Itu tidak bisa dimaafkan, karena gunung, laut, air, angin, itu adalah 'ibu' kita semua," tutur Dedi sebagaimana dilansir dari YouTube Lembur Pakuan Channel, pada Minggu, 4 Mei 2025.
Kemudian, Dedi juga menyinggung kebiasaan warga yang tergolong memiliki tingkat ekonomi atas alias orang kaya, kerap pergi plesiran ke wilayah alam.
Di sisi lain, Gubernur Jabar itu pun menyinggung oknum pejabat 'orang kaya' yang dengan sengaja merusak alam untuk kepentingannya sendiri.
Artikel Terkait
Firsta Yufi Amarta Menjadi Simbol Inspirasi Perempuan Muda Indonesia
Jelang Indonesia vs China, Maarten Paes Blak-blakan Soal Taktik Negeri Tirai Bambu Bongkar Pertahanan Garuda
Cerita Maarten Paes, Sebut Sandy Walsh Kerap Ospek Pemain Baru Tim Garuda dengan Cara Unik
Senjata Makan Tuan, Gara-gara Trump Amerika Rugi 0.3 Persen
Respon KPK Terkait Dukungan RUU Perampasan Aset dari Presiden Prabowo Saat Pidato Hari Buruh: Agar Pemberantasan Korupsi Lebih Efektif