Kabar24.id - Prestasi para pemain badminton Indonesia dalam kejuaraan seri HSBC BWF World Tour hingga selesainya Yonex German Open 2025 akhir pekan lalu masih menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
Pada turnamen Yonex German Open 2025 yang berlevel Super 300 pekan lalu, pencapaian atlet badminton Indonesia mulai disamai Vietnam dan bahkan dilampaui Singapura.
Dari delapan wakil yang dikirim ke turnamen tersebut, para pemain Indonesia berguguran satu per satu, hanya menyisakan satu wakil di babak final, yaitu pasangan ganda campuran kombinasi baru jebolan Pelatnas PBSI, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.
Baca Juga: Dikenal Tukang Huru Hara, Ini Deretan Kasus Hukum yang Pernah Menjerat Nikita Mirzani
Hasil ini setara dengan pencapaian Vietnam, Bulgaria, Prancis, Jepang, dan Korea Selatan, yang juga hanya meloloskan satu wakil ke final. Namun, Indonesia masih kalah dari Singapura yang mampu mengirimkan dua wakil ke partai puncak.
Denmark bahkan memiliki satu pasangan yang lolos ke final dan satu pemainnya yang berpasangan dengan atlet Belanda, yakni Robin Tabeling/Alexandra Boje.
Pada laga final, Denmark, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura masing-masing mengamankan satu gelar juara. Sementara itu, satu gelar lainnya diraih pasangan gado-gado Belanda/Denmark, Robin Tabeling/Alexandra Boje, yang berhasil menghentikan langkah Indonesia melalui Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.
Baca Juga: 14 Ide Kegiatan Positif untuk Mengisi Waktu Ngabuburit atau Menjelang Berbuka Puasa
Keberhasilan Singapura membawa pulang satu gelar juara dan satu posisi runner-up menegaskan bahwa mereka kini lebih unggul dibanding Indonesia dalam turnamen ini.
Sementara itu, Vietnam kembali mencatatkan prestasi dengan mengantarkan pemain mereka ke final turnamen level Super 300. Nguyen Thuy Linh yang sebelumnya lolos ke final Yonex German Open 2024 namun kalah dari Mia Blichfeldt (Denmark) kembali mencapai hasil serupa tahun ini.
Ironisnya, pada edisi 2024, Indonesia bahkan tidak mampu meloloskan satu wakil pun ke babak final, sehingga tertinggal dari Vietnam.
Melihat tren ini, jelas bahwa para pemain badminton Indonesia masih harus terus berbenah dan meningkatkan performa mereka untuk bisa bersaing di turnamen level Super 300 ke atas.**
Artikel Terkait
14 Ide Kegiatan Positif untuk Mengisi Waktu Ngabuburit atau Menjelang Berbuka Puasa
Aksi Perang Sarung di Banyuwangi Nyaris Chaos, Empat Remaja Diamankan
Whatsapp Terdapat Fitur Baru, Mengubah Pesan Suara Menjadi Teks yang Memungkinkan Pengguna Membaca Konten Audio Tanpa Harus Mendengarkannya
Meraih Keberkahan Sahur: Doa dan Keutamaannya di Bulan Ramadan