Kabar24.id - Sahur bukan sekadar makan sebelum berpuasa, tetapi juga bagian dari sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Waktu sahur menjadi momen penuh keberkahan yang memberikan manfaat baik secara fisik maupun spiritual bagi umat Muslim.
Meskipun hanya dengan seteguk air, Rasulullah SAW tetap menganjurkan umatnya untuk tidak melewatkan sahur. Keutamaan sahur disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad:
"Sahur adalah keberkahan, jadi jangan tinggalkan, meskipun hanya dengan seteguk air. Karena Allah dan para Malaikat-Nya mendoakan orang-orang yang sahur." (HR. Ahmad)
Baca Juga: Aksi Perang Sarung di Banyuwangi Nyaris Chaos, Empat Remaja Diamankan
Selain sebagai bentuk persiapan fisik untuk menjalankan puasa, sahur juga memiliki nilai ibadah yang sangat tinggi. Dalam ajaran Islam, sahur dianjurkan dilakukan menjelang subuh agar mendapatkan manfaat maksimal dari waktu mustajab untuk berdoa dan berdzikir.
Dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, disebutkan bahwa waktu terbaik untuk sahur adalah mendekati waktu subuh. Meski demikian, sahur dapat dilakukan sejak tengah malam.
Zaid bin Tsabit pernah meriwayatkan pengalaman sahurnya bersama Nabi Muhammad SAW:
"Kami pernah sahur bersama Nabi SAW, lalu beliau melaksanakan shalat. Aku bertanya kepada Zaid, 'Berapa lama jeda antara sahur dan adzan subuh?' Ia menjawab, 'Kira-kira cukup untuk membaca 50 ayat Al-Qur'an.'" (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: 14 Ide Kegiatan Positif untuk Mengisi Waktu Ngabuburit atau Menjelang Berbuka Puasa
Dari hadits ini, para ulama memperkirakan bahwa jeda antara sahur dan adzan subuh berkisar 10 hingga 15 menit. Oleh karena itu, mengakhirkan sahur mendekati waktu subuh lebih dianjurkan.
Niat dan Doa Sebelum Sahur
Membaca niat sebelum berpuasa merupakan salah satu syarat sahnya ibadah puasa di bulan Ramadan. Niat dapat diucapkan di malam hari atau saat sahur. Berikut bacaan niat puasa Ramadan untuk satu hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.
Artikel Terkait
Pesona Pinus Camp 2 Banyuwangi: Berkemah Nyaman dengan Fasilitas Lengkap di Kaki Gunung Raung
Makna dan Sejarah Puasa Ramadhan: Ibadah yang Menyucikan Diri
14 Ide Kegiatan Positif untuk Mengisi Waktu Ngabuburit atau Menjelang Berbuka Puasa
Aksi Perang Sarung di Banyuwangi Nyaris Chaos, Empat Remaja Diamankan