Kabar24.com - Bangun pagi adalah masalah umum yang mempengaruhi banyak orang dan meskipun alasannya mungkin beragam, konsekuensinya jelas: kelelahan yang terakumulasi .
Bangun dini hari dan tidak dapat tertidur lagi adalah situasi yang membuat frustrasi yang mengganggu kualitas istirahat dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan.
Meskipun telah mengikuti praktik kebersihan tidur yang baik , seperti tidur pada jam yang wajar atau menghindari penggunaan layar sebelum tidur, banyak pasien tidak dapat tertidur, sehingga mengalami kelelahan menjelang hari berikutnya.
Karena fenomena ini, psikolog klinis yang mengkhususkan diri dalam gangguan tidur, Lisa Strauss, menawarkan analisis terperinci untuk sebuah laporan.
Bangun pagi sering kali menjadi situasi yang tidak mengenakkan bagi mereka yang mengalaminya. Sementara beberapa orang mungkin merasa bahwa perilaku ini adalah bagian dari sifat mereka, Strauss menjelaskan bahwa kuncinya adalah mengidentifikasi penyebab mendasar yang mungkin memengaruhi kualitas tidur.
Orang yang mengalami masalah ini menghadapi kesulitan untuk kembali tidur setelah tidurnya terganggu, yang mengakibatkan rasa lelah yang konstan.
Baca Juga: Rekomendasi Twibbon Ramadhan 1446 H ‘2025’ Desain Baru, Cara Kreatif Menyambut Bulan Suci
Menurut sang spesialis, perubahan ini tidak boleh disamakan dengan fakta sederhana tentang berkurangnya jam tidur; Kualitas tidur juga memainkan peran mendasar.
Bangun pagi tidak selalu disebabkan oleh penyebab yang jelas, seperti depresi atau konsumsi alkohol dan obat tidur.
“Kadang-kadang orang mungkin tidak menyadari faktor-faktor yang memengaruhi waktu istirahat mereka, seperti sleep apnea atau dampak dari kebiasaan harian tertentu,” kata Strauss.
Baca Juga: FSPI Desak KPK Tindaklanjuti Dugaan Praktik Suap Pemilihan Ketua DPD RI 2024-2029
Demikian pula, konsumsi alkohol dan efek sisa obat tidur juga dapat menyebabkan gangguan tidur, karena zat-zat ini menyebabkan siklus tidur terganggu, sehingga mengganggu periode istirahat terdalam.
Dalam pengertian ini, penting untuk memahami bahwa tubuh merespons faktor fisik, rangsangan lingkungan dan emosional yang dapat mengubah ritme alami istirahat