• Senin, 22 Desember 2025

Jadwal Sholat dan Imsakiyah Januari 2025, Update Hari ini di Kabupaten Jember Jawa Timur

.
- Jumat, 17 Januari 2025 | 07:51 WIB
Jadwal Sholat untuk wilayah Jember bulan Januari 2025
Jadwal Sholat untuk wilayah Jember bulan Januari 2025

Dalam redaksi hadits lainnya yang diriwayatkan Imam Ahmad dijelaskan sebagai berikut: 

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَفْضَلُ الْاَعْمَالِ الصَّلَاةُ لِوَقْتِهَا وَبِرُّالْوَالِدَيْنِ وَالْجِهَادُ  

Rasulullah ﷺ bersabda, “Seutama-utamanya amal adalah sholat pada waktunya, dan berbakti pada orang tua, dan juga berjihad.”   

Sholat Dhuha:

Sholat dhuha dikerjakan minimal dua rakaat. Umat Islam tidak dilarang menambah jumlah rakaat hingga 8 rakaat. Cara pengerjaannya adalah sekali salam untuk dua rakaat, dilanjutkan dua rakaat kembali, dan seterusnya.

Niat mengerjakan shalat dhuha adalah sebagai berikut.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā. 

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah duha dua rakaat karena Allah SWT."

Sholat dhuha memiliki banyak keutamaan. Salah satunya, mengerjakan shalat ini berarti mengikuti sunah Nabi Muhammad. Beliau mewasiatkan 3 hal kepada Abu Hurairah, yaitu puasa 3 hari setiap bulan, shalat dhuha 2 rakaat setiap hari, dan shalat witir sebelum tidur. 

Sholat dhuha juga dapat membuat seseorang yang tulus mengerjakannya mendapatkan ampunan dari Allah. Rasulullah saw. bersabda, "Siapa yang membiasakan diri (untuk menjaga) shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." 

Shalat dhuha juga dapat membukakan pintu rezeki bagi seorang muslim, karena salat sunnah ini disejajarkan dengan sedekah. Diriwayatkan, Nabi menyampaikan, "Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya.

Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan salat duha dua rakaat."  

Sekilas Penentuan Jadwal Shalat Fardhu

Dari sudut pandang Fiqih penentuan waktu shalat fardhu seperti dinyatakan di dalam kitab-kitab fiqih adalah sebagi berikut:

Waktu Subuh:Waktunya diawali saat Fajar Shiddiq sampai matahari terbit (syuruk). Fajar Shiddiq ialah terlihatnya cahaya putih yang melintang  mengikut garis lintang ufuk di sebelah Timur akibat pantulan cahaya matahari oleh atmosfer. Menjelang pagi hari, fajar ditandai dengan adanya cahaya samar yang menjulang tinggi (vertikal) di horizon Timur yang disebut Fajar Kidzib atau Fajar Semu yang terjadi akibat pantulan cahaya matahari oleh debu partikel antar planet yang terletak antara Bumi dan Matahari. Setelah cahaya ini muncul beberapa menit kemudian cahaya ini hilang dan langit gelap kembali. Saat berikutnya barulah muncul cahayamenyebar di cakrawala secara horizontal, dan inilah dinamakan Fajar Shiddiq. Secara astronomis Subuh dimulai saat kedudukan matahari  ( s° ) sebesar 18° di bawah horizon Timur atau disebut dengan “astronomical twilight”  sampai sebelum piringan atas matahari menyentuh horizon yang terlihat (ufuk Hakiki / visible horizon). Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria sudut  s=20° dengan alasan kepekaan mata manusia lebih tinggi saat pagi hari karena perubahan terjadi dari gelap ke terang. 

Waktu Zuhur  Disebut juga waktu Istiwa (zawaal) terjadi ketika matahari berada di titik tertinggi. Istiwa juga dikenal dengan sebutan Tengah Hari (midday/noon). Pada saat Istiwa, mengerjakan ibadah shalat (baik wajib maupun sunnah) adalah haram. Waktu Zuhur tiba sesaat setelah Istiwa, yakni ketika matahari telah condong ke arah Barat. Waktu tengah hari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu. Secara astronomis, waktu Zuhur dimulai ketika tepi piringan matahari telah keluar dari garis zenith, yakni garis yang menghubungkan antara pengamat dengan pusat letak matahari ketika berada di titik tertinggi (Istiwa). Secara teoretis, antara Istiwa dengan masuknya Zuhur ( z° ) membutuhkan waktu 2 menit, dan untuk faktor keamanan biasanya pada jadwal shalat waktu Zuhur adalah 4 menit setelah Istiwa terjadi atau z=1°.

Halaman:

Editor: Anton Chanif M

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Inses?

Rabu, 21 Mei 2025 | 19:35 WIB

dr Aisyah Dahlan: Bahasa Kasih Sayang Hadiah

Kamis, 10 April 2025 | 05:13 WIB
X