Keenam: Sebelum menikahinya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama mendapat petunjuk melalui mimpi.
Ketujuh: Ketika hendak memberikan hadiah, maka para sahabat berusaha memberikannya saat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama berada di rumah Aisyah radhiyallahu ‘anha. Dengan harapan bisa meraih hati Nabi karena hadiah diberikan ke salah satu wanita yang beliau cintai.
Aisyah berparas cantik berkulit putih, sebab itulah ia sering dipanggil dengan “Humaira”, yang dibela kesuciannya dari langit ketujuh. Terbukti saat tuduhan zina yang dilontarkan orang-orang munafik untuk menjatuhkan martabat Nabi telah tumbang dengan turunnya 16 ayat secara berurutan yang akan senantiasa dibaca hingga hari kiamat. Allah Subhanahu wa Ta’ala mempersaksikan kesucian Aisyah dan menjanjikannya dengan ampunan dan rezeki yang baik.
Dalam cerita Saudah binti Zam’ah, jika Aisyah ialah wanita yang mudah tersinggung. Tapi ia juga sosok yang tegar, tegas dan tidak pengecut. Sayyidah Aisyah wafat pada malam Selasa, 17 Ramadhan tahun 58 H—riwayat lain 57 H- dalam usia 63 tahun—riwayat lain 66 atau 70 tahun.
Begitulah sedikit gambaran Aisyah binti Abu Bakar, semoga semakin menambah kecintaan kita kepada Nabi dan istrinya. (*)
[lilis]
Artikel Terkait
7 Sosok perempuan berpengaruh dalam perkembangan Islam di masa lalu