“TdBI bukan hanya sekadar ajang balap, tapi sudah menjadi peristiwa budaya. Masyarakat merayakannya dengan sukacita,” ucapnya.
Kini, setelah satu dekade pelaksanaan, TdBI bukan sekadar lomba sepeda. Ia telah menjelma sebagai cerminan semangat warga Banyuwangi yang antusias menyambut dunia. Baik dari pinggir lintasan, layar gawai, hingga dari warung makan, semangat kebersamaan ini terus tumbuh dan terjaga.
Tour de Banyuwangi Ijen telah menjadi simbol silaturahmi, kebanggaan lokal, dan tradisi yang mengakar kuat dalam denyut nadi masyarakat Banyuwangi. Bukan hanya lomba, tapi juga warisan sosial dan budaya.**
Artikel Terkait
IFG Bangun Ekosistem Asuransi Tangguh, Hadirkan Dialog Strategis Bersama
DQLab Buka Beasiswa Belajar Data Science Gratis 1 Bulan
Pak Muh Sambut Cucu Pertama dari Yislam dan Miskah Shafa
Festival Mangrove 2025: Kolaborasi Nasional untuk Selamatkan Ekosistem dan Ubah Gaya Hidup