Kabar24.id - Kisruh antara Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, dan seorang pengusaha wanita bernama Han Jwa Diana semakin memanas.
Diana, pemilik perusahaan CV SS yang berbasis di kawasan industri Margomulyo Surabaya, melayangkan laporan ke Polda Jawa Timur terhadap Armuji. Kejadian ini menyita perhatian publik dan menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Awalnya, Armuji melakukan inspeksi mendadak ke kantor CV SS setelah menerima laporan dari warga bernama Dila Ardiani, yang mengaku ijazahnya ditahan pihak perusahaan pasca pengunduran dirinya.
Baca Juga: Sinergi Polri dan Ulama, Kapolresta Banyuwangi Sambangi Tiga Pesantren Jaga Kedamaian Daerah
Aksi sidak tersebut direkam dan dibagikan oleh Armuji sendiri di akun Instagram pribadinya @cakj1, sebagai bentuk transparansi dan komitmen dalam membela hak pekerja.
Namun, suasana sidak berubah tegang saat Armuji mencoba menghubungi pemilik perusahaan. Dalam sambungan telepon, Diana yang menerima panggilan justru menyambutnya dengan emosi dan menyebut Armuji dengan kata yang tidak pantas. Suami Diana pun menunjukkan sikap serupa saat dihubungi.
Tidak tinggal diam, Diana melalui kuasa hukumnya melaporkan Armuji atas dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran Undang-Undang ITE.
Laporan resmi telah diterima Polda Jatim dengan nomor perkara LP/B/477/IV/2025/SPKT/Polda Jatim. Dalam aduannya, Diana menilai bahwa unggahan video Armuji tanpa klarifikasi terlebih dahulu telah merugikan dirinya secara moral maupun material.
Diana juga membuat klarifikasi publik melalui akun Facebook miliknya. Ia membantah seluruh tuduhan dan menyebut dirinya merasa difitnah, bahkan sempat dituduh sebagai bandar narkoba oleh netizen imbas dari video tersebut.
Diana juga menegaskan bahwa saat kejadian, ia berada di luar kota dan tidak tahu menahu soal kedatangan Armuji.
Diana menyoroti pentingnya prosedur formal dalam menangani aduan masyarakat, apalagi dari pejabat publik. Ia merasa difitnah di depan umum tanpa pernah diajak duduk bersama untuk menyelesaikan masalah.
Dalam unggahannya, Diana mengaku bahwa keluarganya kini mendapat tekanan sosial dan merasa diteror oleh publik.
Artikel Terkait
Beberapa Menteri Prabowo Mendadak Sowan Ke Jokowi, PKS Sebut 'Matahari Kembar’
Operasi Ketupat Semeru 2025 di Banyuwangi Berjalan Lancar, Kecelakaan Turun dan Arus Lalu Lintas Terkendali
Rute Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Siap Dibuka Juni 2025, Pemprov dan Pemkab Terus Finalisasi Persiapan
Sinergi Polri dan Ulama, Kapolresta Banyuwangi Sambangi Tiga Pesantren Jaga Kedamaian Daerah