Kabar24.id - Nama Eka Tjipta Widjaja selama ini lebih identik dengan Sinar Mas Group, namun sedikit yang tahu bahwa ia turut berperan besar dalam kelahiran produk minyak goreng ternama Indonesia, Bimoli, yang saat ini berada di bawah kendali Salim Group.
Lahir dengan nama asli Oei Ek Tjhong pada 3 Oktober 1923 di Quanzhou, Fujian, Tiongkok, perjalanan hidupnya adalah cerminan tekad, kerja keras, dan semangat pantang menyerah.
Pada usia sembilan tahun, ia memutuskan merantau ke Indonesia bersama ayahnya, dengan harapan menemukan kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: PDGI Ingatkan Bahaya Tukang Gigi, Bukan Tenaga Medis Resmi
Setibanya di Makassar, Oei Ek Tjhong langsung terlibat dalam berbagai jenis usaha. Ia mulai membantu ayahnya menjalankan toko kelontong dan kemudian mencoba berbagai bidang usaha lain, termasuk menjadi kontraktor makam dan peternak babi.
Tahun 1945 menjadi momen penting ketika ia menjual ternak babi miliknya dan mengalihkan fokus pada usaha lain yang lebih menjanjikan.
Ia lalu membangun pabrik yang memproduksi aneka makanan seperti roti, limun, dan biskuit. Bahkan, usahanya sempat menjadi pemasok kebutuhan logistik bagi TNI.
Memasuki awal dekade 1960-an, ia mendirikan CV Sinar Mas, sebuah perusahaan ekspor-impor yang menghubungkan pasar dalam negeri dengan mancanegara. Ia berhasil menjual berbagai komoditas serta memasukkan tekstil ke pasar domestik.
Seiring berjalannya waktu dan kebijakan nasionalisasi nama, ia mengganti nama menjadi Eka Tjipta Widjaja. Nama inilah yang kemudian dikenal sebagai salah satu tokoh konglomerat paling sukses di Indonesia.
Pada 1968, ia mendirikan CV Bitung Manado Oil di Sulawesi Utara—daerah penghasil kopra terbesar di Indonesia.
Inilah cikal bakal kelahiran produk minyak goreng berkualitas tinggi yang diberi nama Bimoli. Nama tersebut diyakini berasal dari singkatan "Bitung Manado Oil Limited" yang mencerminkan lokasi dan asal mula perusahaan tersebut.
Bimoli dikenal masyarakat sebagai minyak goreng yang jernih, higienis, dan lebih sehat dibanding produk sejenis lainnya. Tak heran bila dalam waktu singkat, Bimoli berhasil menjadi pemimpin pasar dan pernah menguasai hingga 75 persen industri minyak goreng nasional.