Kabar24.id - Donald Trump berencana akan merelokasi warga Palestina untuk membangun kembali Gaza di bawah kepemilikan AS.
Dilansir dari Reuters, pernyataan itu diutarakan Trump dalam pertemuan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Washington, D.C, pada Rabu, 5 Februari 2025.
Namun upaya itu ditolak oleh beberapa negara, salah satunya adalah Yordania. Raja Abdullah II langsung menemui Trump di Gedung Putih untuk membicarakan soal keberatannya terhadap relokasi warga Gaza.
"AS mendukung relokasi warga Palestina di Jalur Gaza dengan mengatakan AS mendukung relokasi warga Gaza secara permanen," cetus Trump.
Trump mengaku heran dengan penolakan dari warga Palestina terkait rencana relokasi yang digagas olehnya.
"Saya tidak berpikir orang-orang harus kembali ke Gaza. Mengapa mereka ingin kembali? Tempat itu seperti neraka," ujar Presiden AS itu.
Sebelumnya, Trump telah mengusulkan pemindahan warga Palestina dari Gaza ke Yordania dan Mesir, keduanya merupakan mitra utama AS di Timur Tengah.
Baca Juga: Bertemu Erdogan, Prabowo Sampaikan Ingin Produksi Bersama Industri Pertahanan RI dan Turki
Terkini, gagasan itu ditolak keras oleh Raja Yordania Abdullah II usai melakukan pertemuan langsung dengan Trump di Gedung Putih, pada Rabu, 12 Februari 2025.
Lantas, bagaimana tanggapan Raja Abdullah II dalam pertemuan dengan Trump di AS? Simak ulasan selengkapnya.