Kabar24.id - Kepala Sekolah SDN 2 Penganjuran Banyuwangi mengakui kebijakan yang diambilnya terkait pemeriksaan seorang guru dinilai berlebihan.
Pengakuan tersebut disampaikan menyusul ramainya perbincangan warganet terkait komentar seorang guru mengenai Tumpang Pitu.
Baca Juga: Sekolah Rakyat 11 Bandung Barat Jadi Harapan Baru Anak Putus Sekolah
Kepala Sekolah SDN 2 Penganjuran, Ainur Rofik, menyatakan permohonan maaf atas tindakan yang telah dilakukan.
Ia menyebut kebijakan tersebut merupakan keputusan personal yang tidak dimaksudkan untuk menekan pihak manapun.
Baca Juga: Saat Bencana Landa Sumatera, Video Kepala BGN Main Golf Bikin Warganet Geram
“Memang saya akui itu berlebihan. Secara pribadi maupun lembaga saya minta maaf,” ujar Rofik.
Rofik membenarkan adanya dokumen pemeriksaan yang beredar di masyarakat.
Menurutnya, dokumen tersebut hanya berisi permintaan keterangan kepada guru yang bersangkutan.
Ia menegaskan tidak ada intimidasi dalam proses tersebut.
Rofik juga membantah adanya ancaman pemecatan terhadap guru tersebut.
“Tidak ada intimidasi, apalagi sampai pemecatan,” katanya.
Ia menjelaskan pihak sekolah yang mengeluarkan dokumen pemeriksaan tersebut.
Rofik menegaskan kabar tentang tekanan kepada guru tidak sesuai dengan fakta.